We are all unique individuals. Kita memiliki anggota tubuh, penampilan, dan pikiran yang berbeda dengan orang lain. So be your self !!!

Sunday, September 20, 2009

Keterikatan Duniawi

Click Me!

Om Swastyastu,

 

Pada jaman dahulu di Nusantara, tersebutlah seorang pendekar

ternama, yang sangat disegani oleh kawan dan lawan-lawannya. Dia sangat

mahir memainkan berbagai jenis senjata, dia memiliki banyak ilmu-ilmu

aneh yang sulit dimengerti oleh pendekar-pendekar lainnya, gerakannya

sangat lincah dan gesit, sehingga tak satupun lawan yang bisa

mengalahkannya. Setiap kali ada pertandingan di daerahnya, sudah bisa

ditebak pemenangnya. Namun walaupun dia demikian hebat, tapi sang

Pendekar sangat rendah hati dan hidup sangat sederhana, suka menolong

dan membela yang lemah dan tidak segan-segan menurunkan tangan besinya

pada para pelaku kejahatan. Masyarakat sangat gembira dengan kehadiran

sang Pendekar, negeri jadi aman dan tentram. Dia selalu mengingatkan

murid-muridnya untuk setiap saat membacakan doa berikut:

 

"Sarve Bhavantu Sukhinah;

Sarve Santu Niraamayaah;

Sarve Bhadraani Pashyantu;

Maa Kashchida-Dukha-Bhaag-Bhav

eta

Om Shantih Shantih Shantih

 

Artinya:

Semoga setiap orang berbahagia.

Semoga setiap orang terbebas dari penyakit.

Semoga Setiap orang mendapatkan keberuntungan.

Semoga tak seorangpun jatuh pada kejahatan.

Semoga damai dihati semua mahluk, damai di dunia dan damai selalu dan selamanya.

 

Suatu hari sambil duduk di pinggir danau Sang Pendekar menimang-nimang

batu permata yang sangat bernilai tinggi. Sambil terus memperhatikan

keunikan dari benda antic yang satu ini, dia mengamati permukaan batu

permata itu dengan sangat serius, ups….. batu itu terlepas dari

tanggannya, hampir saja jatuh ke dalam danau. Dengan sigap gerakan

reflek yang dia miliki sebagai hasil dari latihan yang keras, dia

berhasil menangkap batu yang nyaris tenggelam ke dalam danau. Keringat

dingin mengucur di seluruh tubuhnya, tangannya gemetaran, sambil

mengelus-elus batu permata tersebut dia bergumam: "Huh… hampir saja

permata ini tenggelam di dalam danau…"

 

Sesaat sang Pendekar termenung sambil menatapi benda antik

ditangannya,..dia kemudian berkata pada dirinya sendiri: "Saya tidak

pernah gentar menghadapi kematian, saya mengalahkan banyak sekali

jagoan-jagoan ternama dinegeri ini, entah berapa pinpinan rampok dan

begal yang saya tumpas.. Lalu mengapa saya menjadi sangat cemas oleh

sebuah permata….?" Sambil tersenyum sang Pendekar kemudian melemparkan

permata itu ke tengah-tengah danau.." sambil melangkahkan kakinya

beranjak dari tepi danau itu dia bergumam: "Hmmmm…keterikatanlah yang

menyebabkan saya demikian takut kehilangan, dan menderita.

 

Dalam kehidupan ini disadari atau tidak kita seringkali mengikatkan

diri pada banyak objek seperti kisah di atas. Bahkan kini objek-objek

pengikat bentuknya sangat beragam bukan lagi berupa benda kasat mata

seperti batu permata milik sang Pendekar. Sebut saja objek kesuksesan,

kegagalan, kemenangan, kekalahan, nama baik, penghargaan, pujian,

hinaan, kata-kata, dan lain sebagainya. Kalo diperhatikan dengan

seksama ternyata dimana ada pengetahuan dan perasaan akan dualisme,

kalah dan menang, sukses dan gagal, maka penderitaan itu akan selalu

menjadi sahabat sejati yang tidak pernah meninggalkan kita.

 

Kalo ada yang gagal, pasti ada yang sukses, orang yang gagal akan

berdukacita, orang yang sukses akan bersukacita. Kalo ada yang menang

pasti ada yang kalah, pihak yang kalah akan sedih, pihak yang menang

akan senang. Gagal dan sukses, menang dan kalah adalah produk buatan

manusia, keduanya bisa menjadi guru agung dalam kehidupan ini. Dalam

banyak hal kegagalan lebih agung dari kesuksesan, Kegagalan kerap

membimbing kita menemukan celah-celah dalam diri. Sukses dan gagal

merupakan bagian hidup manusia. Kesuksesan jangan sampai menimbulkan

kesombongan, demikian pula kegagalan jangan sampai menimbulkan

demotivasi. Seorang kawan pernah berkata, gagal dalam bahasa Inggrisnya

: FAIL = First Action In Learning, Kegagalan banyak memberitahu

kelemahan dan kekurangan kita, bahkan konon orang-orang besar adalah

mereka yang mampu mengelola setiap kegagalannya menjadi vitamin untuk

menambah energi menuju sukses.

 

Mengikatkan diri pada sesuatu hal akan menyulitkan kita bergerak maju,

bukankan kebebasan yang membuat kita bisa bergerak cepat…. Belenggu

yang kuat akan menghambat setiap gerakan kita, apapun bentuk dari

belenggu itu…. Bagaimana melepaskan diri dari semua belenggu…? Hidup

ini untuk dijalani bukan untuk mengikatkan diri padanya… Ahh…ini sih

hanya pikiran saya belum tentu juga benar… jangan-jangan saya menulis

ini juga karena saya terikat dengan tulisan ini…sama saja

dong…hihihiihihi…ngabur ahh..

 

Om Santhih Santhih Santhih

 

http://singaraja.wordpress.com

Made M.

Abu Dhabi

FREE Animations for your email - by IncrediMail! Click Here!

No comments: