We are all unique individuals. Kita memiliki anggota tubuh, penampilan, dan pikiran yang berbeda dengan orang lain. So be your self !!!

Friday, October 15, 2010

Isi itu Kosong, kosong itu isi

Isi itu kosong, kosong itu isi, segala sesuatu itu ilusi. 

 

Inti pembelajaran adalah tentang ilusi duniawi, bahwa banyak hal yang manusia kejar itu sebenarnya kosong tidak berisi.

 

Mari kita lihat kalimat pertama: Isi itu kosong.

 

Sementara Anda memperhatikan layar monitor Anda, perhatikan bahwa tulisan dan gambar di layar monitor Anda itu sebenarnya hanyalah sekumpulan pixel warna tanpa bentuk.

 

Pixel-pixel itu sendiri pada dasarnya terdiri dari atom-atom yang sebenarnya kosong, dengan ruang kosong yang besar diantara inti atom dan molekul-molekulnya.

 

Jadi, tidak hanya pixel, semua benda padat, yang kelihatannya ‘berisi’, kalau dibedah ke atom-atomnya, itu sebenarnya ko-song.

 

Lalu, apa yang dimaksud dengan isi?

  

Kedua, kosong itu isi.

 

Apakah alam semesta itu kosong? 

 

Tidak!

 

Di antara ruang ada partikel-partikel cahaya dan juga debu-debu, yang tidak terhitung jumlahnya.

 

Lalu, apa yang disebut dengan kosong?

 

Apakah kosong itu disebut kosong karena tidak terlihat oleh mata atau karena tidak terkodekan oleh indra kita yang lain?

 

Yang sering kita rasakan kosong itu sebenarnya isi.

 

Dalam meditasi, ketika kita mengosongkan diri, maka sebenarnya kita sedang mengisi.

  

Ketiga, segalanya hanya ilusi.

 

Ya, banyak manusia yang mengejar ilusi.

 

Kekayaan, Nama, Wanita, tahta, pengaruh, ketenaran, populer, rumah besar, deposito, semuanya kelihatan begitu berisi, padahal hanya ilusi.

 

Bahkan, ada manusia yang mengejar ilusi dengan korupsi, atau dengan cara-cara yang dengan sengaja menabrak perintah Ilahi. Apa yang dapat ia bawa ke alam surgawi, nanti?

 

Jika yang terlihat itu ilusi, apakah tidak sebaiknya kita mengejar yang isi?

 

Izinkan saya menutup artikel ini dengan sebuah kutipan:

 

“Kunci untuk memahami diri adalah hati – bukan hati secara fisik melainkan hati yang diberikan Tuhan kepada kita, yang datang kedunia ini sebgai pengelana yang mengunjungi negeri asing dan akan segera kembali ke negeri asalnya”

 

Semoga bermanfaat.

 

John Rusly

www.johnyrusly.com

www.kotakpensil.com

 

No comments: