We are all unique individuals. Kita memiliki anggota tubuh, penampilan, dan pikiran yang berbeda dengan orang lain. So be your self !!!

Friday, August 12, 2011

Kebiasaan-kebiasaan Yang Positif Dalam Hidup Kita

1. Kebiasaan mengucap syukur

Ini adalah kebiasaan istimewa yang bisa mengubah hidup selalu menjadi lebih baik.

Bahkan agama mendorong kita bersyukur tidak saja untuk hal-hal yang baik,

tapi juga dalam kesusahan dan hari-hari yang buruk.

Ada rahasia besar di balik ucapan syukur yang sudah terbukti sepanjang sejarah.

Hellen Keller yang buta dan tuli sejak usia duatahun, telah menjadi orang yang terkenal dan dikagumi di seluruh dunia.

Salah satu ucapannya yang banyak memotivasi orang adalah,

"Aku bersyukur atas cacat-cacat ini, aku menemukan diriku, pekerjaanku dan Tuhanku".

Memang sulit untuk bersyukur, namun kita bisa belajar secara bertahap.

Mulailah mensyukuri kehidupan, mensyukuri berkat, kesehatan, keluarga, sahabat, dan sebagainya.

Lama kelamaan Anda bahkan bisa bersyukur atas kesusahan dan situasi yang buruk.

2. Kebiasaan berpikir positif

Hidup kita dibentuk oleh apa yang paling sering kita pikirkan.

Kalau selalu berpikiran positif, kita cenderung menjadi pribadi yang yang positif.

Ciri-ciri dari pikiran yang positif selalu mengarah kepada kebenaran, kebaikan, kasih sayang, harapan dan suka cita.

Sering-seringlah memantau apa yang sedang Anda pikirkan.

Kalau Anda terbenam dalam pikiran negatif, kendalikanlah segera ke arah yang positif.

Jadikanlah berpikir positif sebagai kebiasaan dan lihatlah betapa banyak hal-hal positif sebagai kebiasaan

dan lihatlah betapa banyak hal-hal positif yang akan Anda alami.

3. Kebiasaan berempati

Kemampuan berhubungan dengan orang lain merupakan kelebihan yang dimiliki oleh banyak orang sukses.

Dan salah satu unsur penting dalam berhubungan dengan orang lain adalah empati,

kemampuan atau kepekaan untuk memandang dari sudut pandang orang lain.

Orang yang empati bahkan bisa merasakan perasaan orang lain,

mengerti keinginannya dan menangkap motif di balik sikap orang lain.

Ini berlawanan sekali dengan sikap egois, yang justru menuntut diperhatikan dan dimengerti orang lain.

Meskipun tidak semua orang mudah berempati,

namun kita bisa belajar dengan membiasakan diri melakukan tindakan-tindakan yang empatik.

Misalnya, jadilah pendengar yang baik, belajarlah menempatkan diri pada posisi orang lain,

belajarlah melakukan apa yang Anda ingin orang lain lakukan kepada Anda, dan sebagainya.

4. Kebiasaan mendahulukan yang penting

Pikirkanlah apa saja yang paling penting, dan dahulukanlah.

Jangan biarkan hidup Anda terjebak dalam hal-hal yang tidak penting sementara hal-hal yang penting terabaikan.

Mulailah memilah-milah mana yang penting dan mana yg tidak,

kebiasaan mendahulukan yang penting akan membuat hidup Anda efektif dan produktif

dan meningkatkan citra diri Anda secara signifikan.

5. Kebiasaan bertindak

Bila Anda sudah mempunyai pengetahuan, sudah mempunyai tujuan yang hendak dicapai

dan sudah mempunyai kesadaran mengenai apa yang harus dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah bertindak.

Biasakan untuk mengahargai waktu, lawanlah rasa malas dengan bersikap aktif.

Banyak orang yang gagal dalam hidup karena hanya mempunyai impian dan hanya mempunyai tujuan tapi tak mau melangkah.

6. Kebiasaan menabur benih

Prinsip tabur benih ini berlaku dalam kehidupan. 

Pada waktunya Anda akan menuai yang Anda tabur.

Bayangkanlah, betapa kayanya hidup Anda bila Anda selalu menebar benih 'kebaikan'.

Tapi sebaliknya, betapa miskinnya Anda bila rajin menabur keburukan.

7. Kebiasaan hidup jujur

Tanpa kejujuran, kita tidak bisa menjadi pribadi yang utuh, bahkan bisa merusak harga diri dan masa depan Anda sendiri.

Mulailah membiasakan diri bersikap jujur, tidak saja kepada diri sendiri tapi juga terhadap orang lain.

Mulailah mengatakan kebenaran, meskipun mengandung resiko.

Bila Anda berbohong, kendalikanlah kebohongan Anda sedikit demi sedikit.

 

From mix sources.

Wednesday, August 10, 2011

Financial Planner (Perencana Keuangan)

Financial Planner dapat dibagi 2 secara umum:
 
 
1. Independent Financial Planners (IFP)
   Planners yang tidak bekerja di sebuah institusi perbankan, asuransi,
   investasi atau lembaga keuangan lainnya.
   Mereka bekerja independen dan mandiri,
   dengan ber-fokus pada kepentingan Klien (karena tidak menjual produk).
 
 
   Planners jenis ini memperoleh pendapatan dari "Fee Basis" yang diterima
   dari Klien, atas jasa advis, pelayanan dan rekomendasi yang diberikan.
 
 
   IFP tidak menjual produk investasi atau asuransi atau jenis lainnya,
   mereka hanya memberikan rekomendasi sesuai dengan profil, dan kebutuhan
   Klien. Mereka wajib memberikan rekomendasi minimal 2 produk dari
   lembaga keuangan yang berbeda.
 
 
   IFP ada yang bergelar CFP, RFC, RFP, RFA, CWM, dan lain-lain gelar.
   Ada juga yang tidak bergelar, namun berkualitas dengan melihat track record ybs.
 
 
   IFP ada yang berbentuk pribadi dan juga berbentuk Firma atau PT atau CV.
   Sementara ini banyak yang masih berbentuk pribadi atau perseorangan.
 
 
   IFP memberikan arahan dan pelayanan secara keseluruhan kepada Klien,
   mulai dari Mindset, Cash-flow Management, Protection Program, Education Plan,
   Investment Plan, Taxes, Pension Plan, hingga ke Estate Plan.
   Tergantung pelayanan yang diminta Klien.
 
 
   IFP memiliki wadah Independent Financial Planners Club (IFPC) yang beranggotakan
   11 Firma (sementara ini dan ada beberapa firma yang akan mendaftar) a.l.:
   - Safir Senduk & Rekan
   - Aidil Akbar (AFC)
   - Ligwina Hananto (QM)
   - Eko Endarto (Finansia)
   - Mike Rini Sutikno (MRE)
   - Prita Ghozie (ZAP)
   - M. Andoko (One Consulting)
   - Sri Kurniatun (Kurnia)
   - Risza Bambang (Shildt)
   - Teja Sari (Tata Dana)
   - Freddy Pieloor (MnL)
 
 
   - Taufik Gumulya (TGRM)
   - Pandji Harsanto
 
 
 
 
 
 
2. Dependent Financial Planners
    Kebalikannya dari IFP.
 
 
    Mereka bekerja di sebuah lembaga keuangan, dan menjual produk perusahaan
    tempat di mana mereka bekerja.
 
 
    DFP ada yang diberikan gaji oleh perusahaan di mana mereka bekerja,
    ada juga yang memakai sistim komisi (bila produk laku, maka komisi keluar).
 
 
    Pelayanan DFP sangat terbatas pada produk yang mereka jual.
    Ada beberapa DFP yang memberikan pelayanan tambahan,
    namun tidak selengkap IFP.
 
 
Mana yang lebih baik?
Klien yang memutuskan, karena masing-masing memiliki plus minusnya.
 
 
 
Salam,
Freddy Pieloor

Thursday, August 4, 2011

10 Sikap Profesional yang Sukses

 
Ada beberapa hal yang menentukan kesuksesan seseorang, yakni kecerdasan, bakat, dan koneksi yang bagus. Tetapi tak hanya itu. Ada satu faktor penting lain; sikap!
 
Para peneliti menemukan bahwa sikap seseorang adalah kadar penentu kesuksesan yang lebih baik ketimbang IQ, pendidikan, dan faktor-faktor lain. Mereka yang memiliki pandangan hidup yang positif lebih sehat, memiliki hubungan yang lebih baik, dan bisa melangkah lebih baik dalam karier. Lebih lagi, orang yang positif memiliki kekayaan lebih banyak ketimbang mereka yang negatif.
 
Semua orang bisa memiliki sikap yang positif. Berikut adalah beberapa sikap positif yang mengantarkan banyak pegawai sukses di bidang mereka masing-masing:
 
1. "Sayalah yang mengkontrol takdir saya"
Jika Anda selalu menunggu, menunggu, dan menunggu sesuatu untuk datang kepada Anda, maka penantian adalah masa depan Anda. Profesional yang sukses dan tangguh akan bergerak untuk menciptakan sesuatu. Jadi, berjanjilah pada diri Anda untuk memikirkan karier Anda dengan cara yang berbeda. Anda pasti mampu mencapai puncak, dan Anda memiliki kontrol untuk membuatnya menjadi kenyataan.
 
2. Segalanya mungkin
Jangan membatasi pandangan Anda. Pernah membaca atau menonton film The Secret? Di sana, dikatakan, Anda bisa mendapatkan apa yang Anda inginkan jika Anda membayangkan dan memfokuskan pikiran untuk bisa menggapai hal tersebut. Namun, bukan berarti Anda bisa menghalalkan segala cara untuk mencapai posisi tersebut, ya. Jadi, jika Anda ingin menduduki kursi wakil pemimpin, jangan berpikir itu tak bisa.
 
3. Tak ada tugas kecil yang terlalu kecil
Jangan berpikir bahwa Anda tak bisa mencapai posisi tertinggi jika hanya mengerjakan tugas-tugas kecil saja. Seorang pekerja bisa saja hanya diberikan tugas untuk merapikan gudang, tetapi ketika ia melakukannya dengan sepenuh hati dan gudang tersebut menjadi bersih serta tertata rapi dan memudahkan karyawan lain, pemimpinnya bisa menilai bahwa pegawai ini memang berniat untuk melakukan pekerjaannya dengan sepenuh hati. Jadi, upayakan untuk tidak bersungut-sungut untuk mengerjakan sesuatu yang sebenarnya tidak terlalu Anda sukai meski tugasnya terlihat biasa.
 
4. Setiap orang adalah kontak yang potensial
Anda tak pernah tahu seberapa besar kemampuan orang-orang di sekitar Anda. Begitupun mereka dengan Anda. Tak ingin kan orang-orang menganggap rendah kemampuan Anda? Begitu pun orang lain. Jadi, jangan pula menganggap remeh kemampuan orang lain. Siapa bilang tak penting untuk berbaik hati dengan sekretaris bos? Ketika Anda perlu mengadakan rapat dengan si bos, si sekretaris ini bisa membantu Anda menentukan jadwal lebih cepat dan memasukkan jadwal Anda padahal si bos sudah sangat sibuk sekalipun.
 
5. Lebih tinggi lagi
Jika Anda selalu merasa kurang dihargai sesuai kemampuan Anda, performa Anda akan menurun. Pekerjaan Anda sekarang bisa saja tidak terlalu cocok untuk Anda, tetapi pekerja yang sukses selalu bersikap seperti mereka sedang bekerja di pekerjaan impian mereka lagi.
 
6. Bukan pengetahuan saya, tetapi siapa yang saya kenal
Karyawan yang sukses mengerti pentingnya networking, baik di dalam maupun di luar kantor. Anda harus lebih proaktif untuk membangun kontak dan jejaring. Ajak teman kerja makan siang bersama, pergilah ke acara kantor meski hanya silaturahmi, bergabung dengan asosiasi pekerja, apa pun itu yang berhubungan dengan pekerjaan kantor, asalkan memang baik, gabung saja.
 
7. Apalagi yang bisa saya lakukan?
Karena Anda memegang kendali atas nasib Anda, sudah menjadi tugas Anda untuk mencari cara untuk meningkatkan keprofesionalitasan diri Anda. Ajukan diri untuk mengerjakan pekerjaan ekstra. Pelajari kemampuan baru untuk "menjual" diri Anda. Rekan kerja se-tim perlu bantuan? Tawarkan bantuan, meski alhasil Anda jadi harus ikutan lembur. Pekerja yang sukses tidak akan tinggal diam ketika bagiannya selesai, ia akan mencoba memberi lebih dari sekadar "baik".
 
8. Kegagalan akan membangun jalan menuju sukses
Meski terlihat seperti hambatan, kegagalan adalah hal membantu seseorang menuju kesuksesan. Perbedaan dari mereka yang berhasil dan yang tidak adalah dari cara mereka memandang kegagalan. Mereka yang sukses adalah mereka yang belajar dari kesalahannya dan maju.
 
9. Menyayangi diri sendiri
Apakah Anda adalah tipe orang yang menunggu orang lain untuk "menemukan" bakat Anda dan menunggu agar ada yang memperhitungkan kemampuan Anda? Mungkin sudah saatnya Anda mulai maju dan mengungkapkan kemampuan Anda, apa yang sudah Anda lakukan untuk kantor. Orang yang sukses selalu menemukan cara untuk menunjukkan keberhasilan mereka tanpa harus terlihat seperti orang sombong.
 
10. Tidak menutup kemungkinan
Akan ada hari-hari Anda hanya ingin bahagia dengan keadaan yang sekarang. Namun ingatlah, bahwa pekerja yang sukses selalu mencari kesempatan untuk menjadi lebih baik. Jangan menutup telinga, mata, dan pikiran untuk kemajuan karier Anda.
 
 
 

Monday, August 1, 2011

Membedakan antara Asuransi, Investasi dan Tabungan

Banyak yang belum memahami bahwa dalam perencanaan keuangan keluarga membedakan antara asuransi, investasi dan tabungan. ketiganya mempunyai karakteristik yang berbeda, baik tujuan maupun jangka waktunya. secara garis besarnya adalah sebagai berikut:
 
1. Asuransi adalah asuransi yang memang tujuannya adalah untuk melindungi dengan jangka waktu tertentu, ataupun Asuransi adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada tindakan, sistem, atau bisnis dimana perlindungan finansial (atau ganti rugi secara finansial) untuk jiwa, properti, kesehatan dan lain sebagainya mendapatkan penggantian dari kejadian-kejadian yang tidak dapat diduga yang dapat terjadi seperti kematian, kehilangan, kerusakan atau sakit, dimana melibatkan pembayaran premi secara teratur dalam jangka waktu tertentu sebagai ganti polis yang menjamin perlindungan tersebut.
 
2. Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan dimasa depan. Terkadang, investasi disebut juga sebagai penanaman modal. secara awam investasi adalah suatu alat yang kita gunakan untuk mencapai tujuan keuangan yang biasanya jangka menengah dan panjang. perlu dipahami bahwa investasi memiliki return dan risiko. secara teori dan praktek semakin tinggi return semakin tinggi pula tingkat risikonya.
 
3. Tabungan Menurut Undang-undang No 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan, Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan /atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu. jadi tabungan memang selayaknya digunakan untuk dalam jangka waktu dekat dan dapat diambil kapanpun. Dalam perencanaan keuangan tabungan digunakan sebagai dana darurat.
 
Tabloid Kontan mingguan  No. 41-XV 2011 4 – 10 Juli 2011