We are all unique individuals. Kita memiliki anggota tubuh, penampilan, dan pikiran yang berbeda dengan orang lain. So be your self !!!

Wednesday, December 21, 2011

Types of People

There are three types of people in this world:

1. Those who make things happen,
2. Those who watch things happen,
3. Those who wonder what happened.


Which type are you ?

Wednesday, November 23, 2011

Tips Keuangan untuk Pasangan Muda

Dear Friends,

Pada saat baru menikah, dimana tanggung jawab keluarga masih tidak terlalu besar karena belum ada anak. Saat itu,  pengeluaran sebagai pasangan yang baru menikah pasti masih lebih leluasa, walaupun sudah ada hutang-hutang misalnya KPR, KPM dan lainnya.  Tetapi saat si kecil dan lucu lahir ke dunia, mulailah timbullah permasalahan keuangan keluarga yang baru. Urusan sekolah, kursus-kursus, dan lain sebagainya, yang bisa membuat orangtua pusing kepala. Apalagi antara suami istri kurang ada komunikasi yang saling terbuka mengenai keuangan, bisa dipastikan bisa timbul pertengkaran.

Karena itu ada beberapa kesalahan yang bisa dihindari oleh pasangan yang baru menikah dalam urusan keuangan:

1. Menambah hutang-hutang. Seringkali, pasangan yang baru menikah adanya tambahan hutang-hutang baik misalnya menambah kendaraan baru, penggunaan kartu kredit yang makin meningkat.
Standard yang baik untuk hutang adalah jumlah pembayaran hutang tiap bulannya sebesar 30% dari pendapatan bulanan keluarga, termasuk pembayaran hutang kartu kredit. Satu tips yang bisa jadi pertimbangan, 30% diambil dari pendapatan suami, sehingga pendapatan istri bisa sebagai pelapis kalau terjadi apa-apa.

2. Yang juga sering saya temui pada teman-teman saya, pasangan baru menikah tidak buka-bukaan soal keuangan, sehingga tidak membuat budget keuangan keluarga. Ikut arus saja, toh masih bisa hidup dan makan. Ini adalah suatu kondisi bahaya, dimana artinya pasangan suami istri dalam hal keuangan, berjalan dalam gelap tanpa tujuan yang jelas. Uang yang diperoleh habis begitu saja.
"Buka Hati, lalu Buka Dompet, baru Buka Celana". Urutan ini tidak boleh terbaik. Mulailah berbicara buka-bukaan tentang uang dengan pasangan.

3. Tidak menyiapkan Dana Pensiun dan Dana Pendidikan karena dianggap masih lama. Hati-hati, tanpa kita sadar, waktu terus berlalu dan tidak bisa kembali. Padahal waktu adalah faktor penting dalam persiapan tujuan-tujuan keuangan keluarga kita. Semakin panjang waktu persiapan, maka semakin sedikit dana yang perlu disiapkan untuk mencapai tujuan itu.

4. Tidak punya dana darurat. Mungkin sering kita dengar tentang penyiapan dana darurat untuk kondisi darurat, 3 -12 bulan tergantung kondisi keluarga. Tapi banyak yang tidak punya. dengan berbagai alasan, masih ada hutang KPR, hutang mobil, biaya sekolah anak, dan lainnya sehingga tidak menyiapkan dana darurat. Kembali, di kondisi ekonomi yang kurang baik ini, ada baiknya dipersiapkan dana darurat ini kalau tiba-tiba terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Yuk mari, jangan sampai kesalahan-kesalahan diatas kita buat dan apabila sudah terjadi, mari kita perbaiki, supaya keluarga kita menjadi keluarga Indonesia yang sejahtera.

Managing Family;s Money with Love

Best Regards
Johan Suhadi, CFP®
MoneynLove Financial Consulting
Email:
johan.suhadi@moneynlove.com
www.MoneynLove.com

Friday, November 18, 2011

Perlukah Investasi Sedini Mungkin?


Investasi apakah perlu...??

Bisa saja perlu, bisa saja tidak.. itu tergantung tujuan keuangan yang ingin Anda capai.

Seperti diketahui bersama bahwa inflasi itu pasti dan tidak bohong.

Tiap tahun harga kebutuhan meningkat, bisa di atas 10% bahkan bisa diatas 15% pertahun.

Berikut yang menurut pengamatan saya kebutuhan yang naiknya bisa lebih dari 10% per tahun :

 

1.     Kebutuhan tempat tinggal (properti)

2.    Kebutuhan pendidikan

3.    Kebutuhan kesehatan

 

Jika Anda masih menggunakan tabungan sebagai instrumen untuk menyimpan asset Anda, maka hasil itu akan kurang maksimal. Karena nilai uang anda akan selalu turun tiap tahun-nya, karena bunga deposito atau tabungan saat ini (Nopember 2011) adalah sebesar 6%. Bunga tersebut setelah dipotong pajak 20% akan mendapatkan nett 4,8%. Naiknya kebutuhan tersebut atau yang disebut inflasi ternyata lebih dari bunga tabungan.

 

Salah satu cara yang paling baik untuk meningkatan asset Anda adalah dengan investasi. Apakah perlu untuk melakukan investasi sedari dini atau ditunda untuk 3 tahun atau 5 tahun lagi. Perlu diingat bahwa sebelum Anda melakukan investasi pastikan keuangan Anda sudah sehat, jangan Anda masih punya rasio hutang terhadap penghasilan diatas 65% tapi Anda memaksakan untuk berinvestasi.

 

Berikut akan sedikit saya jelaskan tentang keajaiban investasi, tidak perlu besar tapi mulailah sedini mungkin.

 

Menghitung Future Value Anuitas (Mengoptimalkan return dengan Dollar Cost Averaging)

Posted: Juni 19, 2011 by Pandji Harsanto in PERENCANAAN KEUANGAN, reksadana
Tag:dollar cost averaging, future value, menghitung future value, perencanaan keuangan

 

Berapakah nilai masa depan anuitas apabila Anda berinvestasi uang sebesar Rp. 100.000,- per bulan atau Rp.1.200.000,- per tahun dengan return 25% per tahun selama 20 tahun ? dan bandingkan jika Anda berinvestasi selama 25 tahun?

 

Jawab :

Selama 20 tahun

FVanuitas   = nilai investasi  x  Faktor FVanuitas  x (1+r)

               = 1.200.000,00   x 342,945              x 1,25

               = 514.417.042,793

 

Faktor FVanuitas  = (Faktor FV -1)

                                         r

                          =  (1+r)- 1

                                      r

                          = (1+0,25)20 -1

                                   0,25

                          =  342,945



Jika selama 25 tahun

FVanuitas           = nilai investasi  x  Faktor FVanuitas x (1+r)

                      = 1.200.000,-     x  1054,791          x 1,25

                      = 1.582.186.776,100

 

Faktor FVanuitas  = (Faktor FV -1)

                                    r

                         = (1+r)- 1

                                 r

                         = (1+0,25)25 -1

                               0,25

                         = 1054,791


Jadi jika anda berinvestasi  rutin pada reksadana sebesar 100.000 per bulan atau 1,2 juta pertahun dengan return 25% selama 25 tahun, maka di akhir tahun ke 25 hasilnya akan menjadi Rp.1.582.186.776,10 sedangkan jika hanya berinvestasi 20 tahun Rp.514.417.042,79

 

Penundaan yang dilakukan selama 5 tahun cukup memberikan hasil yang signifikan yaitu Rp.1.067.769.733,31.

Perbedaan yang cukup signifikan bisa tiga kali lipat dengan perbedaan waktu 5 tahun.

Dengan rumus ini Anda dapat menghitung sendiri kebutuhan yang Anda inginkan untuk di masa yang akan datang, misalnya untuk merencanakan biaya pendidikan atau kuliah anak Anda, Kebutuhan membeli kendaraan, ataupun kebutuhan pensiun.

 

Jadi selama kita masih diberikan waktu untuk memulai dari sekarang, untuk apa ditunda lagi.Karena waktu akan terus berjalan tanpa pernah kembali lagi.. (demi masa)

 

Selamat merencanakan kebutuhan jangka panjang anda, demi kehidupan yang lebih baik dan terencana. Selamat berinvestasi.

 

Perhitungan investasi reksa dana

mengoptimalkan return lewat dollar cost averaging – investor

 
 
Best Regard

Pandji Harsanto, SE, RFA
®
Gedung Prijadi Praptosuhardjo III lantai 3
Jl. Budi Utomo Nomor 6 Jakarta Pusat
085697359500
08170778989
02183211555
http://pandjiharsanto.wordpress.com/
www.moneynlove.com
twitter : @pandjiharsanto
PIN BB :
22D3A6D0

Wednesday, November 16, 2011

Kelebihan dan Kekurangan Logam Mulia

Apabila Pak Pandji sudah mengulas keistimewaan emas tsb, maka apabila tidak keberatan, sebagai pelengkap artikel beliau, saya ingin sharing sedikit beberapa poin dalam berinvestasi di LM beserta risiko yang mungkin terjadi berdasarkan hasil trial & error yang saya alami selama mencoba-coba investasi di LM ini:
 
1. Emas tidak selalu naik.
 
Memang benar seperti yang ditulis Pak Pandji, selama 10 tahun terakhir harga emas menanjak terus sehingga emas menjadi populer. Tapi perlu diingat, sebelum dasawarsa tersebut, selama kurang lebih 25 tahun (dari 1981 - 2004), kenaikan harga emas rata-rata hanyalah 2% per tahun, atau cenderung stagnan. Tahun 1981 harga rata-rata emas per troy ounce: US$ 460, di tahun 2004 harga rata-ratanya masih US$ 410. Data-data lengkap dan chartnya bisa dilihat di www.kitco.com
 
Apabila kita merencanakan tujuan keuangan dengan menggunakan instrumen emas dalam kurun waktu 25 tahun tersebut, ada kemungkinan dana yang dibutuhkan tidak dapat tercapai.
 
2. Faktor penentu harga LM di Indonesia.
 
Memang kita bisa memantau harga gold spot setiap saat melalui www.kitco.com untuk melihat apakah harga di pasaran dunia saat ini sedang tren naik/turun, namun khusus untuk harga LM di Indonesia, ada 3 faktor yang mempengaruh harga LM dalam Rupiah berdasarkan pengamatan saya:
 
a) Harga Gold Spot di pasaran dunia: diukur dalam US$ per troy ounce, sangat terpengaruh oleh kondisi ekonomi global serta demand and supply global. Menurut saya, harga ini hanya bisa dijadikan patokan saja apakah kondisi emas dunia saat ini sedang naik atau turun. Tapi tidak mencerminkan harga LM yang dijual di Indonesia pada hari yang bersangkutan.
 
b) Kurs tukar US$ terhadap Rupiah: sangat terpengaruh kondisi perekonomian Indonesia, ekonomi global serta beberapa faktor lain, mis: apakah BI berada di pasar untuk menjaga Rupiah dari aksi spekulan, ataukah hutang luar negeri dalam US$ sedang mendekati jatuh tempo dsb.
 
Mengkombinasikan poin a & b, maka bisa kita ketahui berapa harga gold spot tersebut dalam rupiah, caranya:
 
Harga gold spot dalam rupiah = (a) x (b) / 31,1034768.
Note: 1 troy ounce = 31.1034768 grams.
 
Ketika USD/IDR masih stabil di kisaran 8.500 - 8.600, variable ini tidak terlalu berpengaruh, namun hal berbeda terjadi belakangan ini dimana USD/IDR sempat tembus ke ke level 9.000 an.
 
c) Posisi stok LM produksi Antam: Antam mempunyai cadangan emas dan kapasitas produksi terbatas. Antam juga memiliki kontrak-kontrak penjualan dengan perusahaan baik dalam maupun luar negeri, dan juga menjual secara ritel. Apabila pada bulan tertentu, Antam harus memenuhi pengiriman kontrak penjualan tersebut dan jumlahnya cukup besar, maka kuota untuk penjualan ritel akan dikurangi. Sehingga sesuai hukum demand-supply, maka para pedagang emas / bandar emas akan menaikkan harga jual LM di pasaran, walaupun mungkin harga Gold Spot saat itu sedang turun. Faktor (c) ini agak sulit diketahui informasinya.
 
Contoh kasus:
 
26 Agustus 2011: harga gold spot US$ 1,787 per troy ounce, kurs tengah BI untuk USD/IDR adalah Rp 8.578. Harga jual LM Antam pada tanggal tersebut adalah Rp 496.000/gram.
 
17 Oktober 2011: harga gold spot US$ 1,670.70 per troy ounce, kurs tengah BI untuk USD/IDR adalah Rp 8.845. Harga jual LM Antam pada tanggal tersebut adalah Rp 516.000/gram
 
Seharusnya kalau hanya menggunakan faktor (a) & (b), maka harga LM tanggal 17 Oktober seharusnya lebih rendah dari 26 Agustus, kenyataannya adalah sebaliknya.
 
3) Tempat dan waktu terbaik membeli LM
 
Tempat
 
Tidak selalu Antam menjual dengan harga lebih murah daripada toko-toko emas, dan begitu pula sebaliknya. Hal ini menurut pengamatan saya lebih dipengaruhi oleh posisi stok LM di bandar emas dan stok LM Antam. Karena itu saran saya jangan selalu membeli LM di Antam hanya karena dia adalah produsennya, karena harga Antam bisa lebih mahal pada saat-saat tertentu dibandingkan toko-toko emas. Lihat saja website Antam dan tanyakan lagi harga hari itu di toko-toko emas, bandingkan mana yang lebih murah. Barangnya juga sama, yaitu LM sertifikat Antam.
 
Untuk patokan harga di toko-toko, biasanya saya cek ke www.goldgram.co.id (bukan promosi website/toko itu, tapi cara ini lebih praktis daripada telpon ke toko-toko emas tiap saat)
 
Waktu
 
Ada beberapa artikel perencanaan keuangan yang pernah saya baca, yang menyarankan agar menghindari hari Senin/Jum'at apabila ingin membeli emas dikarenakan kemungkinan terpengaruh dengan situasi ekonomi dunia, ada juga yang menyarankan pembelian dilakukan secara konsisten (misalkan tiap hari Rabu 1 minggu 1x). Namun menurut saya, cara seperti ini kurang bisa memaksimalkan profit dari emas, karena kita seakan-akan tidak memantau pergerakan harga LM pada saat tersebut, namun membeli secara buta saja dengan konsisten.
 
Saran saya: pantaulah terus faktor 2a & 2b tiap hari, dan juga cek website Antam serta harga toko-toko emas sehingga Anda bisa mendapatkan feeling apakah ini saat yang sudah tepat untuk membeli LM lagi, karena selisih harga 1000 saja per hari, apabila anda membeli 100 gram itu sudah berarti selisih Rp 100.000.
 
Sekedar catatan: Antam mulai memasang harga di website setiap jam 9.00 pagi. Sementara toko-toko emas baru mendapatkan harga dari bandar emas, sekitar jam 11 siang dan menutup deal hari itu jam 16.00 (pesanan terakhir). Untuk hari Sabtu, biasanya bandar emas akan melihat dulu harga gold spot dunia sampai Sabtu dinihari (bisa anda pantau juga melalui Bloomberg/CNBC), apabila harga gold spot dunia turun terlalu jauh dibandingkan Jum'at, maka beberapa bandar akan memutuskan tidak melakukan penjualan di Sabtu dan memantau lagi kondisi hari Senin. Sehingga kalau anda ingin membeli LM di hari Sabtu, belum tentu semua toko emas menjual, tergantung pasokan dan informasi dari bandar emas masing-masing.
 
Mudah-mudahan rekan yang lain dapat berbagi juga tip-tip lainnya untuk memperluas wawasan kita bersama serta memberi masukan apabila ada poin-poin di atas yang dirasakan kurang tepat, karena saya sendiri juga masih belajar terus dan berkeinginan belajar lebih banyak lagi dari artikel-artikel di milis ini dan input-input para member sekalian, Terima kasih.
 
 
Best regards,
 
Budiyanto

Friday, November 11, 2011

Mengenal Reksadana

Rendahnya bunga tabungan dan deposito sementara disisi lain penghasilan yang sepertinya selalu ketinggalan dan tidak mampu mengejar tujuan-tujuan keuangan yang telah kita susun sebelumnya, memaksa kita untuk berpikir dan bertindak lebih bijak mencari alternatif bentuk investasi lain. Sebagai gambaran uang di tabungan baru tidak akan tergerus jika saldonya minimal Rp 6 juta. Karena pada level itu, biaya administrasi dan bunga mencapai titik keseimbangan.
 
Instrumen investasi apa saja yang tersedia buat kita agar tercapai tujuan-tujuan keuangan yang telah kita buat ? Yang dapat dimengerti oleh kita, dimana pengetahuan kita tentang investasi terbatas, waktu terbatas, dan dana terbatas. Pokoknya semuanya serba TERBATAS . Oiya, tetapi harus liquid (artinya mudah di konversi ke cash) dan returnnya lebih tinggi dari tabungan.
 
Reksadana lah jawabannya. Reksadana muncul karena umumnya pemodal mengalami kesulitan melakukan investasi sendiri pada berbagai macam instrumen surat berharga. Terbatasnya pengetahuan pemodal yang membuat kesulitan dalam melakukan berbagai analisa dan memonitor kondisi pasar secara terus menerus yang sangat menyita waktu. Kesulitan lain adalah dibutuhkannya dana yang relatif besar untuk dapat investasi pada instrumen surat berharga tersebut.
 
Secara umum reksadana utama yang ditawarkan Manajer Investasi (MI) di Indonesia dibagi dalam 4 jenis kategori yaitu :
 
Reksadana Pasar Uang
 
Reksadana Pasar Uang adalah reksadana yang menempatkan 100% dana kelolaan pada instrumen pasar uang. Yaitu instrumen utang jangka pendek yang tak lebih dari setahun. Misalnya, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), deposito, atau obligasi yang akan jatuh tempo kurang dari setahun. Instrumen Pasar Uang – kecuali obligasi berumur kurang dari setahun – tidak diperjualbelikan. Oleh karena itu (Nilai Aktiva Bersih) NAB reksadana ini tidak berubah-ubah atau tetap. Keuntungan yang Anda terima tidak tercermin dari NAB, melainkan dalam bentuk tambahan jumlah Unit Penyertaan (UP) milik Anda.
 
Dengan karakteristik seperti ini, reksadana pasar uang cocok bagi mereka yang terbiasa berinvestasi di deposito. Produk ini juga pas buat pemodal yang beriorientasi jangka pendek dan jenis pemodal yang mempunyai toleransi resiko rendah (konservatif). Tentu saja para pemodal mesti maklum bila hasil investasi reksadana ini tak berbeda jauh dari deposito. Soalnya, reksadana pasar uang menempatkan sebagian dana pemodal ke deposito bank.
 
Reksadana Pendapatan Tetap
 
Reksadana pendapatan tetap adalah reksadana yang melakukan investasi sekurang-kurangnya 80% dari porfolionya yang dikelola Manajer Investasi (MI) dalam efek bersifat utang. Dengan membeli surat utang, MI akan mendapatkan bunga secara rutin. Inilah maksud "pendapatan tetap" : nilai bunga yang diterima oleh MI dan penerbit obligasi selalu tetap sampai jatuh tempo.
 
Meski begitu, bukan berarti NAB reksadana ini juga selalu tetap. Asal Anda tahu, obligasi juga lazim diperjualbelikan di pasar modal. Pada saat tertentu harga obligasi naik, pada saat yang lain harganya turun. Nah, fluktuasi harga surat utang ini mempengaruhi NAB reksadana, dan pada gilirannya mempengaruhi harga UP.
 
Meski dalam kondisi normal fluktuasi NAB reksadana pendapatan tetap tak sebesar reksadana saham, sebaiknya Anda juga menjadikan reksadana obligasi ini sebagai instrumen investasi jangka menengah, 1-3 tahun. Dengan strategi seperti ini, pemodal reksadana pendapatan tetap kemungkinan akan terhindar dari kerugian akibat fluktuasi harga obligasi dalam jangka pendek.
 
Reksadana pendapatan tetap ditujukan bagi pemodal yang mempunyai toleransi resiko menengah (moderate)
 
Reksadana Saham
 
Sesuai namanya, reksadana saham adalah reksadana yang menempatkan mayoritas dana pemodal dalam instrumen saham. Gampangnya, MI reksadana saham menggunakan uang Anda untuk berinvestasi dalam bentuk saham. NAB reksadana saham bergerak seiring perubahan harga saham yang telah dibeli MI (portofolio) di bursa. Jika harga-harga saham tersebut naik, NAB juga meningkat. Begitu pula sebaliknya; saat harga saham turun, NAB reksadana ikut melorot. Berhubung NAB reksadana saham gampang naik turun, harga UP juga fluktuatif. Jika Anda menjual UP ketika harganya relatif lebih rendah dibandingkan saat Anda membeli, Anda akan merugi dan sebaliknya.
 
Oleh sebab itu, reksadana saham hanya cocok untuk investasi jangka panjang, minimal 5 tahun. Dalam jangka panjang, umumnya harga-harga saham meningkat sehingga Anda juga bisa berharap NAB reksadana saham juga naik.
 
Reksadana saham ini ditujukan untuk mereka yang mempunyai toleransi resiko tinggi (agresif).
 
Reksadana Campuran
 
Reksadana campuran merupakan reksadana yang menginvestasikan dananya pada saham, obligasi dan deposito sekaligus. Gampangnya, ini reksadana gado-gado. Penempatan dananya bisa di saham, surat utang atau obligasi, deposito dan instrumen investasi lainnya. Komposisinya pun bisa sangat fleksibel. Dengan membeli reksadana campuran, pemodal berkesempatan memperoleh imbal hasil dari berbagai macam instrumen investasi.
 
Biasanya tingkat keuntungan yang diberikan reksadana campuran bisa lebih tinggi ketimbang reksadana pasar uang dan pendapatan tetap, bahkan seringkali hampir menyamai imbal hasil di reksadana saham. Dilain pihak, resiko reksadana ini boleh dibilang tidak sebesar reksadana saham. Sebab, MI bisa leluasa memutar dana di segala situasi. Nah, oleh karena itu, pemodal bisa memilih reksadana campuran ini sebagai alternatif reksadana saham.

 
Disclaimer : Pemodal reksadana perlu menyadari bahwa reksadana mengandung risiko dan kinerja masa lalu bukan merupakan jaminan dan tidak harus menunjukkan kinerja masa yang akan datang.
 
Referensi :
Tabloid Kontan
REKSADANA (Solusi Perencanaan Investasi di Era Modern) oleh Eko Priyo Pratomo
 
Uliel Siregar
 

Thursday, November 10, 2011

TIDAK SEMUA ORANG BISA ATAU PERLU MEMBELI POLIS ASURANSI JIWA

 
Dalam membuat perencanaan keuangan kompeherensif untuk klien-klien, saya selalu membuat perencanaan manajemen risiko dengan proteksi/asuransi untuk mencapai tujuan keuangannya. Namun karena satu atau lain hal ada beberapa klien saya yang tidak dapat memiliki asuransi jiwa. Karena pada dasarnya Penanggung tidak akan besedia menanggung tertanggung yang memiliki potensi besar atau risiko besar.
 
Ada beberapa hal yang dapat mengakibatkan seseorang tidak dapat memiliki polis asuransi jiwa:
 
1. Alasan Kesehatan
 
Penanggung atau perusahaan asuransi seringkali menolak pemohon asuransi jiwa jika ada alasan kesehatan, misalnya karena klien tersebut mempunyai penyakit hepatitis, AIDS atau penyakit lain yang mengakibatkan ditolaknya permohonan asuransi jiwa dari klien.
 
Bila klien bertubuh besar (overweight) atau terlalu kurus (underweight) atas alasan itu biasanya penanggung meminta pemohon asuransi jiwa untuk melakukan tes kesehatan. Dari pemeriksaan kesehatan tersebut penanggung akan memberikan laporan atas surat permohonan asuransi jiwa yang diajukannya. Ada beberapa jawaban yang diberikan oleh penanggung atas permohonan tersebut:
 
Penanggung menerima permohonan tersebut,
Penanggung menolak permohonan asuransi jiwa yang diajukan oleh pemohon,
Penanggung menerima permohonan tersebut dengan tambahan ekstra premi dari pemohon,
Penanggung menerima permohonan tersebut dengan pengecualian atas klaim jiwa atau kesehatan atas penyakit yang eksisting (pernah diderita).
 
2. Alasan Usia
 
Ada beberapa teman-teman saya yang bilang ini adalah faktor U (hehehe..). Premi asuransi jiwa dipengaruhi oleh beberapa perhitungan, pertama dari tabel mortalita (usia tertentu menunjukan premi tertentu), kedua adalah jumlah Uang Pertanggungan yang dibutuhkan.
 
Contoh kasus 1 :
 
Untuk yang sudah berusia lanjut diatas 70 tahun biasanya mereka yang sudah di usia tersebut tidak mempunyai tanggungan lagi dan sudah tidak memerlukan perlindungan atau proteksi lagi.
 
Contoh kasus 2 :
 
Diketahui seorang ayah bekerja sebagai manager di perusahaan swasta dengan penghasilan kotor per bulan 25 juta rupiah dan pengeluaran 15 juta per bulan.
 
Bapak ini berusia 49 tahun, anak terakhir berusia 7 tahun, bapak ini ingin memproteksi keluarganya sampai anak terakhir berusia 22 tahun.
 
Maka ia membutuhkan proteksi selama 15 tahun.
 
Sesuai dengan tulisan saya bagaimana menghitung UP asuransi jiwa Bapak ini dengan perhitungan : http://pandjiharsanto.wordpress.com/2011/06/23/cara-menghitung-uang-pertangungan-asuransi-jiwa/
 
Human Life Value membutuhkan Uang Pertanggungan 4.500.000.000 (4,5 Milyar)
Based Income Value membutuhkan Uang Pertanggungan 5.000.000.000 (5 Milyar)
Survival Based Value membutuhkan Uang Pertanggungan 2.700.000.000 (2,7 Milyar)
Maka secara kasarnya apabila Bapak ini berencana untuk memiliki polis asuransi jiwa berjangka kontrak 15 tahun dengan UP 2,7 Milyar maka untuk premi per tahun adalah sekitar 33,4 juta.
 
Dengan usia masuk diatas 40 tahun UP diatas 1 Milyar memerlukan pemeriksaan yang cukup kompleks maka bisa kemungkinan adanya ekstra premi atas permohonan polis yang diajukan. Hal ini dapat mengurangi niat bapak tersebut untuk membeli asuransi tersebut karena: pertama preminya yang terlalu besar yaitu 33,4 juta pertahun atau 1,3 kali penghasilan bulanan nya. Kedua karena adanya proses pemeriksaan kesehatan yang mengkibatkan timbulnya ekstra premi.
 
Bagaimanapun akhirnya bapak ini membeli polis tersebut karena beliau memahami pentingnya proteksi bagi keluarganya.
 
3. Alasan tanggungan
 
Tidak tepat rasanya jika anak kita membeli polis asuransi jiwa atau bagi yang belum memiliki tanggungan dan penghasilan untuk membeli polis asuransi jiwa.
 
Karena hakikatnya asuransi jiwa bertujuan untuk mentransfer risiko finansial pada suatu keluarga. Jadi dalam hal ini asuransi jiwa sangat tepat bagi mereka yang memiliki tanggungan dan memiliki penghasilan. Sehingga bila terjadi risiko pada si pencari nafkah maka perusahaan asuransi yang akan menggantikan sejumlah uang pertanggungan kepada ahli warisnya.
 
Dari beberapa alasan diatas dapat kita simpulkan beberapa hal:
 
Belilah polis asuransi sesuai dengan kebutuhan keuangan, sesuaikan dengan penghasilan dan pengeluaran bulanan (mana yang paling optimal),
 
Selagi muda dan selagi sehat untuk mempercepat memiliki polis asuransi,
 
Bila kita ditolak perusahaan asuransi tidak perlu berkecil hati, segera membangun aset aktif untuk mendapatkan pasif income bagi keluarga yang kita tinggalkan,
 
Selalu mereview kebutuhan uang pertangungan yang dimiliki tiap 1 tahun sekali.
 
 
Semoga yang saya sampaikan dapat bermanfaat dan diimplementasikan dalam membuat perencanaan keuangan keluarga Anda.
 
 
 
Best Regard,
 
Pandji Harsanto, SE, RFA®
Gedung Prijadi Praptosuhardjo III lantai 3
Jl. Budi Utomo Nomor 6 Jakarta Pusat
085697359500 , 08170778989
02183211555
twitter : @pandjiharsanto
PIN BB :22D3A6D0

Friday, October 28, 2011

Bung Hatta dan Sepatu Bally

Jika ada pemimpin di negeri ini yang masih terus bertanya tentang kenaikan gaji, fasilitas, pelesiran ke luar negeri hingga korupsi, maka mereka harus bercermin dari Proklamator bangsa ini, Bung Hatta. Bung Hatta adalah salah satu sosok tokoh yang patut menjadi contoh dan inspirasi bagi seluruh rakyat Indonesia, terutama pemimpin bangsa ini.
 
Selama menjadi Wakil Presiden mendampingin Bung Karno, Bung Hatta sangat memegang nilai-nilai sebagai negarawan. Beliau begitu disiplin, berintegritas, dan jujur. Bung Hatta hidup sangat sederhana dan selalu setia pada kepentingan bangsa.

Salah satu kisah hidup Bung Hatta yang bekerja tanpa pamrih bagi negeri adalah kisah sepatu Bally. Pada tahun 1950-an, Bally adalah merek sepatu bermutu tinggi yang berharga mahal. Bung Hatta, ketika masih menjabat sebagai wakil presiden, berniat membelinya. Beliau kemudian menyimpan guntingan iklan yang memuat alamat penjualnya, lalu berusaha menabung agar bisa membeli sepatu idaman tersebut. Namun, uang tabungan tampaknya tidak pernah mencukupi karena selalu terambil untuk keperluan rumah tangga atau untuk membantu kerabat dan handai taulan yang datang kepadanya untuk meminta pertolongan. Hingga akhir hayatnya, sepatu Bally idaman Bung Hatta tidak pernah terbeli karena tabungannya tak pernah mencukupi.

Yang sangat mengharukan dari cerita ini, guntingan iklan sepatu Bally itu hingga Bung Hatta wafat masih tersimpan dan menjadi saksi keinginan sederhana dari seorang Hatta. Jika ingin memanfaatkan posisinya waktu itu, sebenarnya sangatlah mudah bagi Bung Hatta untuk memperoleh sepatu Bally. Misalnya, dengan meminta tolong para duta besar atau pengusaha yang menjadi kenalan Bung Hatta.

Namun, di sinilah letak kenegarawan dan abdi negara seorang Bung Hatta. Dalam keadaan hidup sederhana, Bung Hatta tidak pernah mengeluh kepada masyarakat bahwa beliau hidup miskin, gajinya kecil, gajinya tidak naik-naik. Sama sekali tidak pernah. Dia tidak berpidato meminta belas kasihan untuk menaikan popularitasnya. Dia tidak pernah menggunakan titelnya sebagai Proklamator agar ia mendapat penghasilan yang tinggi. Bung Hatta tidak pernah mengatakan bahwa seharusnya gaji seorang proklamator sekaligus presiden harus tertinggi. Tidak pernah. Ia tidak mau meminta sesuatu untuk kepentingan sendiri dari orang lain. Bung Hatta memilih jalan sukar dan lama, yang ternyata gagal karena ia lebih mendahulukan orang lain daripada kepentingannya sendiri.

Bung Hatta meninggalkan teladan besar, yaitu sikap mendahulukan orang lain, sikap menahan diri dari meminta hibah, bersahaja, dan membatasi konsumsi pada kemampuan yang ada. Kalau belum mampu, harus berdisiplin dengan tidak berutang atau bergantung pada orang lain. Dan yang pasti, beliau tidak curhat agar dirinya dikasihin sehingga popularitasnya naik. Bung Hatta merupakan sosok tokoh bangsa yang telah memadukan antara kata dan perbuatannya. Bukan hanya sebatas slogan "satu kata, satu perbuatan".

Monday, October 24, 2011

Diversification in Investing

True diversification is investing in all four asset classes, which are:
  • Business: Owning a business that creates cash flow.
  • Real estate: Having investment properties that create cash flow.
  • Paper assets: Trading paper assets with technical investments.
  • Commodities: Hedging against markets with commodities such as gold, silver, oil, and more.
As an investor, you should be in all four asset classes, and you should be specializing in one or two.
 
Robert T. Kiyosaki

Saturday, October 8, 2011

Paper Assets versus Real Assets

Paper assets : harta tdk "real" dalam bentuk kertas, seperti deposito, reksadana, saham, obligasi dll.

Real assets : business, emas, properti dll. Ada phisiknya dan dikuasai oleh pemilik.

Kekurangan paper assets:
Tdk ada phisik
Penguasaannya ditangan orang lain
Dikenakan biaya (oleh pihak ke 3)
Return-nya terbatas, dan ditentukan pihak ke 3
Tidak bisa di-refinancing
Fluktuatif (saham)

Kelebihan Paper assets:
Mudah penyimpanan, namun harus lebih berhati2 (mudah keselip atau hilang)
Biaya pemeliharaan yang murah

Kekurangan Real Assets:
Perlu pemeliharaan
Kurang Likuid

Kelebihan Real Assets:
Returnnya ditentukan pemilik (bisnis-profit dan properti-disewakan), lebih tinggi
Bisa di-refinancing (properti)
Bisa dibiayai oleh bank (bisnis dan properti)

Unit Link saya tidak kategorikan sebagai investasi, karena UL adalah asuransi ber-ajinomoto investasi.

----

Sebelum memasuki Paper Assets sebaiknya Anda memiliki Real Assets terlebih dahulu, seperti Logam Mulia dan Rumah pribadi.

Perbandingan Paper Assets dan Real Assets : +/- 30% : 70%, sesuaikan dengan profil risiko diri, tujuan keuangan, pengetahuan dan pengalaman diri.

-----

Investasi bukan ikut-ikutan dan ingin cepat-cepat sampai (kaya instant).

Investasi adalah sebuah rencana dan harus memiliki "peta" sebelum melakukannya.

Investasi adalah proses dan monitoring serta adjustment.

Dalam buku saya "Investasi Cerdas", saya sampaikan:
Penipuan Investasi adalah "Orang Pintar yang ingin cepat-cepat kaya membodohi Orang Goblok yang ingin cepat-cepat kaya pula!".

Keserakahan (tidak sabar dan tidak mau kerja keras), kebodohan, sok pintar (takut diketahui kurang pandai), takut ketinggalan kereta (emang mau pulang kampung), mudah percaya teman/saudara (uang tidak kenal saudara), perasaan tidak enak menolak (lebih tidak enak kalo uang sudah melayang) adalah beberapa penyebab timbulnya penipuan investasi.

-----

Demikian sharing saya, semoga bermanfaat.


Salam,
Freddy Pieloor
www.MONEYnLOVE.com
"Managing Money with Love"

Saturday, September 24, 2011

Problem Perceraian Umat Hindu di Bali

http://www.hukumhindu.com/2011/03/problem-perceraian-umat-hindu-di-bali/

Akibat UU Perkawinan tidak Seimbang Akomodir Adat Bali dan Ajaran Hindu.  KASUS perceraian diatur UU Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan. Namun, ada problem di balik aturan hukum positif terutama ketentuan yang mengatur masalah perceraian ini. Reaksi kritis disulut para pemangku masyarakat adat di Bali. UU ini dinilai tidak mengakomodir keseimbangan penghargaan terhadap eksistensi hukum adat Bali dan agama Hindu. Aturan ini menegaskan perceraian sah setelah ada putusan pengadilan. Tetapi, ketentuan ini tidak menyertakan peran hukum adat Bali (prajuru desa pakraman) dan ajaran agama Hindu. Akibatnya dialami warga yang tertimpa musibah perceraian. Walau putusan pengadilan mengesahkan gugatan perceraiannya, tetapi tidak diketahui sebagian besar krama desa dan tidak segera dapat diketahui prajuru desa pakraman.
Forum Pesamuhan Agung ke-3 Majelis Desa Pakraman (MDP) Bali yang berlangsung 15 Oktober 2010 di Gedung Wiswasabha Kantor Gubernur Bali mengeluarkan sikap kristisnya. Selain merespons bentuk perkawinan biasa, nyentana, dan pada gelahang, juga masalah upacara patiwangi dalam perkawinan beda wangsa, forum ini juga merumuskan pernyataan sikap atas ketentuan UU Perkawinan tersebut. Berikut isi rumusan selengkapnya.

Hukum adat Bali mengenal dua bentuk perkawinan, yaitu perkawinan biasa (wanita menjadi keluarga suami) dan perkawinan nyentana/nyeburin (suami berstatus pradana dan menjadi keluarga istri).  Dalam perkembangan selanjutnya, ada kalanya pasangan calon pengantin dan keluarganya tidak dapat memilih salah satu di antara bentuk perkawinan tersebut, karena masing-masing merupakan anak tunggal, sehingga muncul bentuk perkawinan baru yang disebut perkawinan pada gelahang. Hal ini menjadi persoalan tersendiri dalam masyarakat Bali, sehingga perlu segera disikapi.
Selain perkembangan mengenai bentuk perkawinan, perkawinan beda wangsa yang secara hukum tidak lagi dianggap sebagai larangan perkawinan sejak tahun 1951 berdasarkan Keputusan DPRD Bali Nomor 11/Tahun 1951 tanggal 12 Juli 1951, ternyata masih menyisakan persoalan tersendiri dalam masyarakat, yakni masih dilangsungkannya upacara patiwangi dalam perkawinan yang lazim disebut nyerod.  Hal ini perlu pula disikapi karena hal itu  bertentangan dengan hak asasi manusia dan menimbulkan dampak ketidaksetaraan kedudukan wanita dalam keluarga, baik selama perkawinan maupun sesudah perceraian.

Sebelum berlakunya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan, perkawinan dan perceraian bagi umat Hindu di Bali dapat dikatakan sah apabila dilaksanakan menurut hukum adat Bali (disaksikan prajuru banjar atau desa pakraman) dan  agama Hindu. Sesuai Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Perkawinan, perkawinan bagi umat Hindu di Bali dapat dikatakan sah apabila dilaksanakan menurut hukum adat Bali,  agama Hindu,  sedangkan perceraian baru dapat dikatakan sah apabila dilaksanakan di pengadilan negeri sesuai ketentuan Undang-Undang Perkawinan.
Apabila diperhatikan uraian tersebut, tampak jelas Undang-Undang Perkawinan tidak memberikan penghargaan yang seimbang kepada hukum adat Bali dan agama Hindu, dalam hubungan dengan pelaksanaan perkawinan dan perceraian bagi umat Hindu. Ketentuan hukum adat Bali dan ajaran Hindu mendapat tempat yang sepantasnya dalam pelaksanaan perkawinan, tetapi tidak demikian halnya dalam perceraian. Terbukti, perceraian dikatakan sah setelah ada putusan pengadilan, tanpa menyebut peran hukum adat Bali (prajuru desa pakraman) dan ajaran agama Hindu. Akibatnya, ada sementara warga yang telah cerai secara sah berdasarkan putusan pengadilan, tetapi tidak diketahui oleh sebagian besar krama desa (warga) dan tidak segera dapat diketahui oleh prajuru desa pakraman. Kenyataan ini membawa konsekuensi kurang baik terhadap keberadaan hukum adat Bali dan menyulitkan prajuru desa dalam menentukan swadharma atau tanggung jawab krama desa bersangkutan.

Berdasarkan fakta-fakta tersebut, Pasamuhan Agung III Majelis Desa Pakraman Bali memutuskan upacara patiwangi tidak dilaksanakan lagi terkait dengan pelaksanaan upacara perkawinan.
Bagi calon pengantin yang karena keadaannya tidak memungkinkan melangsungkan perkawinan biasa atau nyeburin (nyentana), dimungkinkan melangsungkan perkawinan pada gelahang atas dasar kesepakatan pihak-pihak yang berkepentingan.
Agar proses perceraian sejalan dengan proses perkawinan, maka perceraian patut dilaksanakan dengan ketentuan pasangan suami istri  yang akan melangsungkan perceraian harus menyampaikan kehendaknya itu kepada prajuru banjar atau desa pakraman. Prajuru wajib memberikan nasihat untuk mencegah terjadinya perceraian.

Apabila terjadi perceraian, terlebih dahulu harus diselesaikan melalui proses adat, kemudian dilanjutkan dengan mengajukannya ke pengadilan negeri untuk memperoleh keputusan. Selain itu, ada penyampaian salinan  putusan perceraian atau akta perceraian kepada prajuru banjar atau desa pakraman. Pada saat yang bersamaan, prajuru banjar atau desa pakraman menyarankan kepada warga yang telah bercerai supaya melaksanakan upacara perceraian sesuai dengan ajaran agama Hindu.

Prajuru mengumumkan (nyobyahang) dalam paruman banjar atau desa pakraman, bahwa pasangan suami istri bersangkutan telah bercerai secara sah, menurut hukum nasional dan hukum adat Bali, sekalian menjelaskan swadharma mantan pasangan suami istri tersebut di banjar atau desa pakraman, setelah perceraian.
Selain itu, ada akibat hukum jika terjadi perceraian suami-istri.
Setelah perceraian, pihak yang berstatus pradana (istri dalam perkawinan biasa atau suami dalam perkawinan nyeburin) kembali ke rumah asalnya dengan status mulih daa atau mulih taruna, sehingga kembali melaksanakan swadharma berikut swadikara-nya di lingkungan keluarga asal.
Masing-masing pihak berhak atas pembagian harta gunakaya (harta bersama dalam perkawinan) dengan prinsip pedum pada (dibagi sama rata).
Setelah perceraian, anak yang dilahirkan dapat diasuh oleh ibunya, tanpa memutuskan hubungan hukum dan hubungan pasidikaran anak tersebut dengan keluarga purusa, dan oleh karena itu anak tersebut mendapat jaminan hidup dari pihak purusa. –sam

Sumber : Koran Tokoh

Friday, September 23, 2011

Ayam Mati di Lumbung Padi

Oleh: Wayan Ngarayana
Om Swastyastu,

Siapa orang Hindu di Nusantara yang tidak pernah mendengar istilah tiga kerangka agama Hindu yang terdiri dari tattva, susila dan upakara? Saya yakin hampir semua orang Hindu yang pernah mengenyam pendidikan atau setidaknya menduduki posisi sulinggih sudah fasih dengan istilah ini. Tattva atau filsafat, susila atau tingkah laku dan upakara atau ritual, sebuah dasar keagamaan yang terlihat sederhana namun sarat dengan makna. Umat Hindu dituntun untuk mengerti tattva sehingga dengan dasar tattva yang benar dia akan memiliki sradha atau keyakinan yang kuat akan agamanya. Umat Hindu juga harus memiliki dasar susila yang baik, melakukan tapa dan bratha yang merupakan pondasi dasar dalam meniti jalan kerohanian. Dan yang terakhir unsur upakara. Hindu memiliki sekian banyak jenis ritual mulai dari ritual yang paling sederhana sampai yang paling rumit. Ritual-ritual ini diharapkan bisa menjembatani kesadaran manusia dalam menginsyafi Beliau Yang Mutlak. Andaikan ketiga kerangka dasar ini dijalani dengan sinergi, maka seorang pemeluk Hindu sudah pasti mencapai moksatram dan jagathita, kebahagiaan rohani dan juga kebahagiaan material di dunia fana ini.

Tapi apa yang terjadi saat ini? Hanya sebuah ketimpangan. Tiga kerangka dasar agama Hindu hanyalah sebuah jargon belaka. Dengan sangat bangganya kalangan yang mengaku dirinya intelektual Hindu malahan mengingkari tiga kerangka dasar ini. Sebut saja contohnya seperti pada saat acara Dharma Tula di Pura BSD. Bapak Dewa K. Suratnaya yang bertindak sebagai salah satu sepuh pemimpin Hindu di Indonesia dengan tegas memisahkan ketiga kerangka dasar ini. Beliau mengatakan bahwa Hindu di India adalah corak Hindu yang kental dengan tattva-nya tetapi kadar susila dan upakara-nya lebih minim. Hindu di Jawa adalah corak Hindu yang sarat dengan susila sehingga mereka cenderung lebih keras dalam melakukan tapa bratha dan kurang dalam hal filsafat dan upacara. Sedangkan Bali adalah Hindu yang "bebalian" (bebantenan) yang kental dengan upakara sehingga segala hal bisa diselesaikan dengan melakukan berbagai macam upacara. Beliau juga mengatakan bahwa karena karakteristik berbeda ini adalah sebuah keunikan, maka Hindu di Bali tidak boleh meniru Hindu di India atau di Jawa. Bali harus tetap dengan ritualnya. Hindu Bali tidak boleh mengikuti tatanan seperti di India yang cukup mempuni dalam filsafat. Sebuah dikotomi yang menurut saya sangat nyeleneh. Bayangkan, bagaimana seseorang bisa melakukan tapa dan vrata serta ritual tanpa ada dasar filsafat sehingga menumbuhkan sradha dalam dirinya? Ketimpangan inikah yang menyebabkan Hindu di Indonesia hancur seperti sekarang ini? Sementara di India yang dikatakan menguasai tattva dengan baik, meski mereka sudah sekian abad dijajah oleh penguasa Muslim dan berikutnya dijajah kembali oleh Inggris, namun fakta mengatakan sampai saat ini mayoritas penduduk India masih tetap bertahan dalam naungan Veda.

Swami Sivananda dalam bukunya All About Hinduism menyatakan; "Agama Hindu menyediakan hidangan spiritual kepada setiap orang sesuai dengan perkembangan diri pribadinya masing-masing". Hindu dengan kitab sucinya Veda adalah sebuah sistem filsafat yang mencakup spiritual dan material yang komprehensip. Tidak ada konsep keagamaan yang ada di agama lain yang tidak ada dalam ajaran Veda. Sebut saja konsep Tuhan adalah Bapa dalam kekristenan. Dalam Bhagavad Gita 9.17 Tuhan Yang Maha Esa Sri Krishna menyatakan dirinya adalah ayah semua mahluk hidup. Masalah pemujaan Tuhan tanpa sesajen atau sarana apapun, masalah jenis "rasa" dalam mendekati Tuhan, zikir, nyanyian dan apapun yang ada pada agama lain juga ada dalam Hindu. Sungguh ironis jika orang Hindu khususnya di bali yang memiliki semua kekayaan filosofi ini masih kekeringan filosofi bukan? Tentu kekeringan ini disebabkan karena orang Hindu bodoh-bodoh. Mereka dijejali dengan berbagai ritual, tetapi lupa dengan dasar filsafat. Akibatnya mereka tidak menyadari bawha kitab suci mereka sangat-sangat lengkap.
Dewasa ini beredar sangat banyak kitab-kitab baru yang diklaim merupakan bagian dari kitab suci Veda. Sebut saja beberapa diantaranya seperti Akbar Upanisad, Allah Upanisad dan juga Jesus Upanisad. Ketiga Upanisad ini bukanlah bagian dari 108 Upanisad yang diakui secara ortodok sebagaimana tercantum dalam kitab Muktikā Upanisad. Tetapi oleh sebagian orang, Upanisad – Upanisad ini sangat gencar dipropagandakan dan dikatakan sebagai bagian kitab suci Veda yang baru saja ditemukan. Dalam Allah Upanisad berisi ajaran yang berusaha menjabarkan benang merah antara Hindu dengan ajaran Islam, pengagungan Allah dan Muhammad. Sedangkan dalam Jesus Upanisad mengajarkan tentang Yesus sebagai Tuhan. Sangat banyak orang Hindu yang keblinger dan mempercayai apa yang disampaikan oleh kitab suci palsu ini. Ujung-ujungnya tentu sudah bisa anda tebak sendiri. Pelan tapi pasti orang-orang Hindu terkonversi dan meninggalkan ajaran Veda.

Keberadaan kitab suci Veda yang aspal, asli tapi palsu juga sudah membanjiri kita. Bukan hanya di ranah maya, tetapi juga dalam buku-buku yang beredar luas di pasaran. Banyak kalangan dakwah dan juga misionaris mencantumkan kutipan-kutipan sloka yang disebutkan berasal dari kitab-kitab Veda tertentu untuk membenarkan argumennya. Tetapi ternyata setelah ditelusur, sloka yang dimaksud tidak pernah ada dan hanya merupakan karangan mereka sendiri. Penerjemahan sloka Veda secara ngawur dan memplitir sloka aslinya yang menyebabkan penyimpangan dari maksud aslinya untuk membenarkan argumen mereka adalah modus yang paling sering terjadi. Sebut saja tokoh seperti Alexander Duff, William Carey, Max Muller, James Mill, William Jones, Moriz Winternitz, Zakir Naik dan banyak lagi yang lainnya. Mereka semua mencoba mempelajari, menterjemahkan, menafsirkan dan menyebarkan ajaran Veda demi mencapai misi mereka. Namun saking tololnya, ternyata terjemahan-terjemahan dan ulasan yang banyak diacu oleh umat Hindu di Indonesia khususnya adalah hasil-hasil karya mereka ini. Dampak dari semua ini sudah pasti membuat pemahaman sebagian besar orang Hindu menjadi kacau.

Kenapa orang Hindu begitu mudahnya dikibulin? Apa yang salah dengan Hindu? Jika kita flash back sejarah Hindu di Nusantara, tipikal masyarakat kita benar-benar masih menganut prinsip kawulo-gusti. Ada kelompok masyarakat yang dijadikan mercusuar oleh masyarakat pada umumnya. Raja-raja dianggap sebagai titisan para dewa, dan para pemimpin spiritual dianggap wakil Tuhan. Dan sementara itu masyarakat umum hanya mengekor para pemimpin tersebut. Mereka mengikuti aturan tingkah laku dan upacara hanya karena petunjuk pemimpin tanpa tahu dasar filsafatnya seperti apa. Dengan pola ini, prinsip-prinsip "nak mulo keto" pun merasuk ke segenap lapisan mayarakat. Lalu apa jadinya jika mereka yang berkedudukan sebagai pemimpin ini runtuh? Jawabannya dapat kita peroleh dari sejarah runtuhnya kerajaan-kerajaan Hindu Nusantara yang diinvasi oleh Islam. Sesaat setelah kerajaan musnah dan para pemimpin agama lenyap, seketika itu pula masyarakat Nusantara bisa dengan mudah dialihagamakan. Kenapa? Karena secara personal mereka tidak punya dasar filosofi tentang keyakinan mereka sendiri. Mereka yang menguasai filsafat yang merupakan keturunan pemimpin dan pemuka spiritual berbondong-bondong kabur ke plosok-plosok terpencil seperti ke wilayah Bromo, Gunung kidul dan juga ke Bali. Wilayah-wilayah inilah yang menjadi benteng terakhir pertahanan Hindu. Sampai pada awal kemerdekaan RI, Gunung kidul dan Bromo masih bertahan karena benteng alamnya yang menyulitkan kaum dakwah menjangkau mereka. Namun saat kases komunikasi dan transfortasi saat ini telah menjangkau mereka, akhirnya Gunung Kidul juga sukses diislamisasi. Sementara itu wilayah Bromo masih bertahan karena pada waktu awal kemerdekaan ada tokoh karismatik yang bisa mempertahankan mereka. Semetara itu di Bali, kerajaan Hindu bertahan sampai datangnya penjajah bangsa Eropa. Namun setelah kerajaan di Bali takluk dan kehilangan taringnya, para misionaris Kristen mulai bisa menyusup. Sebagaimana surat berupa lontar bertanggal 1935 yang disampaikan raja Kelungkung selaku wakil raja-raja Bali kepada orang-orang Portugis di Malaka dimana dia menyatakan "Saya senang sekali jika mulai sekarang kita bersahabat dan orang datang ke pelabuhan ini untuk berdagang. Saya pun akan senang sekali jika imam-imam datang ke sini agar siapa saja yang menghendaki dapat memeluk agama Kristen". Namun untungnya pada masa itu penjajahan kolonial Hindia Belanda menetapkan undang-undang yang melarang para misionaris melakukan kristenisasi di Bali sebagai mana yang tercantum dalam pasal 177. Andaikan saja Belanda tidak melindungi Bali pada waktu itu, maka mungkin seluruh masyarakat Bali sudah menjadi Kristen. Pariwisata Budaya di Bali tidak akan berkembang seperti dewasa ini.

Saat ini benteng pertahanan Hindu di Bali sudah hampir musnah. Tidak ada raja-raja Hindu yang bisa melindungi Bali lagi. Tidak ada peraturan pemerintah yang bisa menjegal masuknya kaum misionaris ataupun kaum dakwah lagi. Kebijakan-kebijakan pemerintah Bali sudah tidak lagi ke arah ajeg Hindu ataupun ajeg Bali yang selama ini didengungkan, tetapi sudah ke arah "Dolar". Semuanya dijual hanya demi aliran uang dari mancanegara. Mereka lupa kalau suatu saat Hindu lepas dari Bali, maka budaya yang mengakar dari Hindu pun akan sirna. Dan itu artinya mesin penyedot uang yang mereka handalkan selama ini juga akan rusak. Tidak akan ada Pulau Dewata lagi, tidak akan ada Pulau Seribu Pura lagi. Tidak ada tarian Mahabharata, Ramayana dan sejenisnya lagi. Tidak akan ada daya tarik yang dapat menyedot wisatawan lagi selain dari pada museum dan cagar budaya yang sudah menjadi cagar mati yang kehilangan rohnya.

Saat ini, meski Bali mulai meredup, namun kita masih punya pertahanan terakhir yang bisa menyelamatkan kita. Masih ada sistem Desa Pakraman yang telah diwariskan oleh Maha Rsi Markandya. Sistem yang kelihatannya sangat remeh ini sebenarnya merupakan kekuatan yang sangat besar jika mau dimanfaatkan secara optimal oleh seluruh umat Hindu di Bali. Leluhur kita telah mewariskan prinsip-prinsip dasar pengajaran Veda secara terselubung melalui Desa Pekraman ini. Prinsip Varnasrama dan Parampara (garis perguruan) terpatri rapi dalam sistem ini. Dalam konsep desa pekraman, disamping pembagian parahyangan (area tempat suci), pawongan (area pemukiman) dan palemahan (area alam sekitar tempat bercocok tanam dan sejenisnya), masyarakat juga dibagi dalam strata sosial sesuai dengan guna (sifat) dan karma (kerja) mereka. Ada orang-orang yang berkarakter suci dan cenderung mudah menguasai kitab suci dan memimpin masyarakat dalam hal spiritual, maka mereka termasuk dalam kelompok "ratu" yang dewasa ini diberi gelar "Ida" pada nama-nama keturunannya. Ada juga kelompok orang yang berjiwa kesatria yang berani mati dalam mempertahankan dharma. Maka orang-orang ini masuk dalam kelompok "gusti". Kelompok yang pintar dalam bisnis dan perekonomian masuk dalam kelompok vaisya dan terakhir yang memang tidak memiliki kemampuan otak tetapi mampu secara otot masuk dalam kelompok sudra yang menjadi "panjak" pada ketiga golongan ini. Sayangnya dewasa ini strata sosial yang merupakan penerapan sistem catur varna telah terdistorsi menjadi sistem wangsa atau kasta yang malahan menjerat orang-orang yang ada dalam sistem Desa Pekraman itu sendiri. Para "ratu" yang merupakan pemimpin spiritual tidak lagi melakukan transfer ilmu kepada para "sisya" yang terdiri dari seluruh masyarakat di desa pekraman tersebut. Mereka sibuk melakukan bisnis "banten". Mereka sibuk melanggengkan kekuasanan dan "kehormatan" keluarga mereka. Kalau pihak para "ratu" yang bertempat di griya tidak lagi melakukan transfer ilmu kepada "sisya"-nya, lalu bagaimana mungkin para sisya mengerti pengetahuan spiritual? Jika pengetahuan spiritual mereka kering, dan hanya dijadikan objek bisnis banten. Sudah dapat dipastikan apa yang akan terjadi. Mereka semua akan "kabur" meninggalkan ajarannya. Mereka lebih memilih "diselamatkan" oleh para "pedagang kecap" dari pada mereka dijerat dalam bisnis ritual.

Karena itu, wahai semua masyarakat Hindu di Bali yang masih memiliki sistem Desa Pekraman, segeralah sadar dan bangkit dari tidur. Kembalikan sistem Desa Pekraman seperti sedia kala. Bangunkan sistem varnasrama dan garis perguruan (parampara) yang tertanam dalam sistem yang adiluhur tersebut. Dengan jalannya sistem ini maka kekeringan filsafat tidak akan terjadi. Umat Hindu tidak akan mudah dikibuli dengan berbagai sloka-sloka dan kitab suci palsu. Mereka tidak akan mudah dikonversi dan diselamatkan. Disamping itu, sadarilah bahwasanya semua tanah di Bali pada dasarnya adalah milik adat, semuanya ada di bawah sistem Desa Pekraman. Tidak seorangpun termasuk para investor, warga pribumi maupun pendatang dan pemerintah yang bisa menduduki tanah di arena Desa Pekraman sebagai hak milik pribadi. Semua tanah dan kekayaan alamnya adalah bagian tidak terpisahkan dari Desa Pekraman. Sehingga jika benar-benar sistem ini dijalankan, tidak akan ada lagi berat sebelah terhadap warga pribumi, warga pendatang atau yang keluar dari adat. Selama ini yang berat harus ngayah dan membayar iyuran hanyalah mereka yang tergabung dalam warga Pakraman itu, sementara para warga pendatang dan para mereka yang memutuskan pindah agama dan keluar dari sistem desa Pekraman tidak lagi dibebani ayahan dan iyuran. Akibatnya sudah barang tentu lebih baik keluar dari desa Pekraman bukan?
Mari kita bangun kembali pondasi tattva kita yang salah satunya bisa dengan cara membangkitkan potensi yang sudah ada dalam Bali itu sendiri. Mari kita lebih cerdas sebagai Hindu. Tidak ada orang lain yang bisa menyelamatkan kita lagi kecuali kita membentengi diri kita sendiri. Bangkitlah saudara-saudara Hinduku di Bali….. Masa depan Bali ada di pundak kalian.

Om Tat Sat.


Thursday, September 15, 2011

Fakta Kecepatan Bereaksi di Jalan Raya

CoPas dari BBM
 
Rata rata kecepatan manusia berjalan kaki adalah 6 km/jam atau 1.6 meter/detik.
Saat berjalan kaki pandangan mata kita +/- 20 meter ke depan sebagai jarak aman
agar kita tak bertabrakan dengan benda diam atau bergerak di depan kita.
Saat mengendarai motor atau mobil dengan kecepatan 60 km/jam ,
artinya kita meluncur dengan kecepatan 16 m/detik.
Pandangan bebas ke depan pun idealnya lebih jauh; meningkat 10 kalinya yaitu 200 meter.
 
Setidaknya butuh 4 detik bagi kita untuk bereaksi terhadap pengereman.
Mulai dari saat mata melihat halangan didepan, otak memerintahkan kaki
untuk menginjak rem, hingga reaksi kaki mengangkat pedal gas dan menginjak rem.
Dengan demikian dalam kondisi sehat, pada kecepatan 60 km/jam,
anda membutuhkan jarak minimal 16 meter x 4 = 64 meter
HANYA untuk reaksi mengerem saja.
Belum termasuk waktu yang dibutuhkan mulai dari rem dipijak hingga kendaraan berhenti.
 
Kejadian yang menimpa Syaiful Jamil dan ribuan orang lain yang mengalami
nasib serupa umumnya disebabkan mengantuk. Bayangkan bila 3 detik saja
pengemudi tertidur saat mengemudi di kecepatan 100 km/jam, maka
kendaraan akan berjalan tanpa kontrol sepanjang lebih dari 80 meter
(100.000 meter/3600 detik) x 3 ). Hal yang sama terjadi ketika kita
melakukan texting (SMSan , BBMan) atau mengangkat dan menjawab
panggilan telpon saat mengemudi.
 
Jadi, makin cepat anda berkendaraan, maka harus makin jauh jarak
pandangbebas anda ke depan , dan makin lebar jarak iring anda dengan
kendaraan di depan.
 
Teman teman, please NO TEXTING WHILE DRIVING. Jaga jarak iring,
pandang jauh ke depan dan beristirahatlah segera bila mengantuk saat
mengemudi.
 
Kita ikut berduka cita untuk bukan saja artis, tapi bahkan pada yang tak
kita kenal, yang tertimpa musibah kecelakaan. Tak perlu membelokkan
persoalan ke mitos KM KM angker. Kecelakaan bisa terjadi dimana saja,
selama kita mengabaikan faktor keselamatan "kecil" sekalipun.
 
Keluarga menunggu kita di rumah DENGAN SELAMAT bukan dengan CEPAT.

Friday, August 12, 2011

Kebiasaan-kebiasaan Yang Positif Dalam Hidup Kita

1. Kebiasaan mengucap syukur

Ini adalah kebiasaan istimewa yang bisa mengubah hidup selalu menjadi lebih baik.

Bahkan agama mendorong kita bersyukur tidak saja untuk hal-hal yang baik,

tapi juga dalam kesusahan dan hari-hari yang buruk.

Ada rahasia besar di balik ucapan syukur yang sudah terbukti sepanjang sejarah.

Hellen Keller yang buta dan tuli sejak usia duatahun, telah menjadi orang yang terkenal dan dikagumi di seluruh dunia.

Salah satu ucapannya yang banyak memotivasi orang adalah,

"Aku bersyukur atas cacat-cacat ini, aku menemukan diriku, pekerjaanku dan Tuhanku".

Memang sulit untuk bersyukur, namun kita bisa belajar secara bertahap.

Mulailah mensyukuri kehidupan, mensyukuri berkat, kesehatan, keluarga, sahabat, dan sebagainya.

Lama kelamaan Anda bahkan bisa bersyukur atas kesusahan dan situasi yang buruk.

2. Kebiasaan berpikir positif

Hidup kita dibentuk oleh apa yang paling sering kita pikirkan.

Kalau selalu berpikiran positif, kita cenderung menjadi pribadi yang yang positif.

Ciri-ciri dari pikiran yang positif selalu mengarah kepada kebenaran, kebaikan, kasih sayang, harapan dan suka cita.

Sering-seringlah memantau apa yang sedang Anda pikirkan.

Kalau Anda terbenam dalam pikiran negatif, kendalikanlah segera ke arah yang positif.

Jadikanlah berpikir positif sebagai kebiasaan dan lihatlah betapa banyak hal-hal positif sebagai kebiasaan

dan lihatlah betapa banyak hal-hal positif yang akan Anda alami.

3. Kebiasaan berempati

Kemampuan berhubungan dengan orang lain merupakan kelebihan yang dimiliki oleh banyak orang sukses.

Dan salah satu unsur penting dalam berhubungan dengan orang lain adalah empati,

kemampuan atau kepekaan untuk memandang dari sudut pandang orang lain.

Orang yang empati bahkan bisa merasakan perasaan orang lain,

mengerti keinginannya dan menangkap motif di balik sikap orang lain.

Ini berlawanan sekali dengan sikap egois, yang justru menuntut diperhatikan dan dimengerti orang lain.

Meskipun tidak semua orang mudah berempati,

namun kita bisa belajar dengan membiasakan diri melakukan tindakan-tindakan yang empatik.

Misalnya, jadilah pendengar yang baik, belajarlah menempatkan diri pada posisi orang lain,

belajarlah melakukan apa yang Anda ingin orang lain lakukan kepada Anda, dan sebagainya.

4. Kebiasaan mendahulukan yang penting

Pikirkanlah apa saja yang paling penting, dan dahulukanlah.

Jangan biarkan hidup Anda terjebak dalam hal-hal yang tidak penting sementara hal-hal yang penting terabaikan.

Mulailah memilah-milah mana yang penting dan mana yg tidak,

kebiasaan mendahulukan yang penting akan membuat hidup Anda efektif dan produktif

dan meningkatkan citra diri Anda secara signifikan.

5. Kebiasaan bertindak

Bila Anda sudah mempunyai pengetahuan, sudah mempunyai tujuan yang hendak dicapai

dan sudah mempunyai kesadaran mengenai apa yang harus dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah bertindak.

Biasakan untuk mengahargai waktu, lawanlah rasa malas dengan bersikap aktif.

Banyak orang yang gagal dalam hidup karena hanya mempunyai impian dan hanya mempunyai tujuan tapi tak mau melangkah.

6. Kebiasaan menabur benih

Prinsip tabur benih ini berlaku dalam kehidupan. 

Pada waktunya Anda akan menuai yang Anda tabur.

Bayangkanlah, betapa kayanya hidup Anda bila Anda selalu menebar benih 'kebaikan'.

Tapi sebaliknya, betapa miskinnya Anda bila rajin menabur keburukan.

7. Kebiasaan hidup jujur

Tanpa kejujuran, kita tidak bisa menjadi pribadi yang utuh, bahkan bisa merusak harga diri dan masa depan Anda sendiri.

Mulailah membiasakan diri bersikap jujur, tidak saja kepada diri sendiri tapi juga terhadap orang lain.

Mulailah mengatakan kebenaran, meskipun mengandung resiko.

Bila Anda berbohong, kendalikanlah kebohongan Anda sedikit demi sedikit.

 

From mix sources.

Wednesday, August 10, 2011

Financial Planner (Perencana Keuangan)

Financial Planner dapat dibagi 2 secara umum:
 
 
1. Independent Financial Planners (IFP)
   Planners yang tidak bekerja di sebuah institusi perbankan, asuransi,
   investasi atau lembaga keuangan lainnya.
   Mereka bekerja independen dan mandiri,
   dengan ber-fokus pada kepentingan Klien (karena tidak menjual produk).
 
 
   Planners jenis ini memperoleh pendapatan dari "Fee Basis" yang diterima
   dari Klien, atas jasa advis, pelayanan dan rekomendasi yang diberikan.
 
 
   IFP tidak menjual produk investasi atau asuransi atau jenis lainnya,
   mereka hanya memberikan rekomendasi sesuai dengan profil, dan kebutuhan
   Klien. Mereka wajib memberikan rekomendasi minimal 2 produk dari
   lembaga keuangan yang berbeda.
 
 
   IFP ada yang bergelar CFP, RFC, RFP, RFA, CWM, dan lain-lain gelar.
   Ada juga yang tidak bergelar, namun berkualitas dengan melihat track record ybs.
 
 
   IFP ada yang berbentuk pribadi dan juga berbentuk Firma atau PT atau CV.
   Sementara ini banyak yang masih berbentuk pribadi atau perseorangan.
 
 
   IFP memberikan arahan dan pelayanan secara keseluruhan kepada Klien,
   mulai dari Mindset, Cash-flow Management, Protection Program, Education Plan,
   Investment Plan, Taxes, Pension Plan, hingga ke Estate Plan.
   Tergantung pelayanan yang diminta Klien.
 
 
   IFP memiliki wadah Independent Financial Planners Club (IFPC) yang beranggotakan
   11 Firma (sementara ini dan ada beberapa firma yang akan mendaftar) a.l.:
   - Safir Senduk & Rekan
   - Aidil Akbar (AFC)
   - Ligwina Hananto (QM)
   - Eko Endarto (Finansia)
   - Mike Rini Sutikno (MRE)
   - Prita Ghozie (ZAP)
   - M. Andoko (One Consulting)
   - Sri Kurniatun (Kurnia)
   - Risza Bambang (Shildt)
   - Teja Sari (Tata Dana)
   - Freddy Pieloor (MnL)
 
 
   - Taufik Gumulya (TGRM)
   - Pandji Harsanto
 
 
 
 
 
 
2. Dependent Financial Planners
    Kebalikannya dari IFP.
 
 
    Mereka bekerja di sebuah lembaga keuangan, dan menjual produk perusahaan
    tempat di mana mereka bekerja.
 
 
    DFP ada yang diberikan gaji oleh perusahaan di mana mereka bekerja,
    ada juga yang memakai sistim komisi (bila produk laku, maka komisi keluar).
 
 
    Pelayanan DFP sangat terbatas pada produk yang mereka jual.
    Ada beberapa DFP yang memberikan pelayanan tambahan,
    namun tidak selengkap IFP.
 
 
Mana yang lebih baik?
Klien yang memutuskan, karena masing-masing memiliki plus minusnya.
 
 
 
Salam,
Freddy Pieloor

Thursday, August 4, 2011

10 Sikap Profesional yang Sukses

 
Ada beberapa hal yang menentukan kesuksesan seseorang, yakni kecerdasan, bakat, dan koneksi yang bagus. Tetapi tak hanya itu. Ada satu faktor penting lain; sikap!
 
Para peneliti menemukan bahwa sikap seseorang adalah kadar penentu kesuksesan yang lebih baik ketimbang IQ, pendidikan, dan faktor-faktor lain. Mereka yang memiliki pandangan hidup yang positif lebih sehat, memiliki hubungan yang lebih baik, dan bisa melangkah lebih baik dalam karier. Lebih lagi, orang yang positif memiliki kekayaan lebih banyak ketimbang mereka yang negatif.
 
Semua orang bisa memiliki sikap yang positif. Berikut adalah beberapa sikap positif yang mengantarkan banyak pegawai sukses di bidang mereka masing-masing:
 
1. "Sayalah yang mengkontrol takdir saya"
Jika Anda selalu menunggu, menunggu, dan menunggu sesuatu untuk datang kepada Anda, maka penantian adalah masa depan Anda. Profesional yang sukses dan tangguh akan bergerak untuk menciptakan sesuatu. Jadi, berjanjilah pada diri Anda untuk memikirkan karier Anda dengan cara yang berbeda. Anda pasti mampu mencapai puncak, dan Anda memiliki kontrol untuk membuatnya menjadi kenyataan.
 
2. Segalanya mungkin
Jangan membatasi pandangan Anda. Pernah membaca atau menonton film The Secret? Di sana, dikatakan, Anda bisa mendapatkan apa yang Anda inginkan jika Anda membayangkan dan memfokuskan pikiran untuk bisa menggapai hal tersebut. Namun, bukan berarti Anda bisa menghalalkan segala cara untuk mencapai posisi tersebut, ya. Jadi, jika Anda ingin menduduki kursi wakil pemimpin, jangan berpikir itu tak bisa.
 
3. Tak ada tugas kecil yang terlalu kecil
Jangan berpikir bahwa Anda tak bisa mencapai posisi tertinggi jika hanya mengerjakan tugas-tugas kecil saja. Seorang pekerja bisa saja hanya diberikan tugas untuk merapikan gudang, tetapi ketika ia melakukannya dengan sepenuh hati dan gudang tersebut menjadi bersih serta tertata rapi dan memudahkan karyawan lain, pemimpinnya bisa menilai bahwa pegawai ini memang berniat untuk melakukan pekerjaannya dengan sepenuh hati. Jadi, upayakan untuk tidak bersungut-sungut untuk mengerjakan sesuatu yang sebenarnya tidak terlalu Anda sukai meski tugasnya terlihat biasa.
 
4. Setiap orang adalah kontak yang potensial
Anda tak pernah tahu seberapa besar kemampuan orang-orang di sekitar Anda. Begitupun mereka dengan Anda. Tak ingin kan orang-orang menganggap rendah kemampuan Anda? Begitu pun orang lain. Jadi, jangan pula menganggap remeh kemampuan orang lain. Siapa bilang tak penting untuk berbaik hati dengan sekretaris bos? Ketika Anda perlu mengadakan rapat dengan si bos, si sekretaris ini bisa membantu Anda menentukan jadwal lebih cepat dan memasukkan jadwal Anda padahal si bos sudah sangat sibuk sekalipun.
 
5. Lebih tinggi lagi
Jika Anda selalu merasa kurang dihargai sesuai kemampuan Anda, performa Anda akan menurun. Pekerjaan Anda sekarang bisa saja tidak terlalu cocok untuk Anda, tetapi pekerja yang sukses selalu bersikap seperti mereka sedang bekerja di pekerjaan impian mereka lagi.
 
6. Bukan pengetahuan saya, tetapi siapa yang saya kenal
Karyawan yang sukses mengerti pentingnya networking, baik di dalam maupun di luar kantor. Anda harus lebih proaktif untuk membangun kontak dan jejaring. Ajak teman kerja makan siang bersama, pergilah ke acara kantor meski hanya silaturahmi, bergabung dengan asosiasi pekerja, apa pun itu yang berhubungan dengan pekerjaan kantor, asalkan memang baik, gabung saja.
 
7. Apalagi yang bisa saya lakukan?
Karena Anda memegang kendali atas nasib Anda, sudah menjadi tugas Anda untuk mencari cara untuk meningkatkan keprofesionalitasan diri Anda. Ajukan diri untuk mengerjakan pekerjaan ekstra. Pelajari kemampuan baru untuk "menjual" diri Anda. Rekan kerja se-tim perlu bantuan? Tawarkan bantuan, meski alhasil Anda jadi harus ikutan lembur. Pekerja yang sukses tidak akan tinggal diam ketika bagiannya selesai, ia akan mencoba memberi lebih dari sekadar "baik".
 
8. Kegagalan akan membangun jalan menuju sukses
Meski terlihat seperti hambatan, kegagalan adalah hal membantu seseorang menuju kesuksesan. Perbedaan dari mereka yang berhasil dan yang tidak adalah dari cara mereka memandang kegagalan. Mereka yang sukses adalah mereka yang belajar dari kesalahannya dan maju.
 
9. Menyayangi diri sendiri
Apakah Anda adalah tipe orang yang menunggu orang lain untuk "menemukan" bakat Anda dan menunggu agar ada yang memperhitungkan kemampuan Anda? Mungkin sudah saatnya Anda mulai maju dan mengungkapkan kemampuan Anda, apa yang sudah Anda lakukan untuk kantor. Orang yang sukses selalu menemukan cara untuk menunjukkan keberhasilan mereka tanpa harus terlihat seperti orang sombong.
 
10. Tidak menutup kemungkinan
Akan ada hari-hari Anda hanya ingin bahagia dengan keadaan yang sekarang. Namun ingatlah, bahwa pekerja yang sukses selalu mencari kesempatan untuk menjadi lebih baik. Jangan menutup telinga, mata, dan pikiran untuk kemajuan karier Anda.
 
 
 

Monday, August 1, 2011

Membedakan antara Asuransi, Investasi dan Tabungan

Banyak yang belum memahami bahwa dalam perencanaan keuangan keluarga membedakan antara asuransi, investasi dan tabungan. ketiganya mempunyai karakteristik yang berbeda, baik tujuan maupun jangka waktunya. secara garis besarnya adalah sebagai berikut:
 
1. Asuransi adalah asuransi yang memang tujuannya adalah untuk melindungi dengan jangka waktu tertentu, ataupun Asuransi adalah istilah yang digunakan untuk merujuk pada tindakan, sistem, atau bisnis dimana perlindungan finansial (atau ganti rugi secara finansial) untuk jiwa, properti, kesehatan dan lain sebagainya mendapatkan penggantian dari kejadian-kejadian yang tidak dapat diduga yang dapat terjadi seperti kematian, kehilangan, kerusakan atau sakit, dimana melibatkan pembayaran premi secara teratur dalam jangka waktu tertentu sebagai ganti polis yang menjamin perlindungan tersebut.
 
2. Investasi adalah suatu istilah dengan beberapa pengertian yang berhubungan dengan keuangan dan ekonomi. Istilah tersebut berkaitan dengan akumulasi suatu bentuk aktiva dengan suatu harapan mendapatkan keuntungan dimasa depan. Terkadang, investasi disebut juga sebagai penanaman modal. secara awam investasi adalah suatu alat yang kita gunakan untuk mencapai tujuan keuangan yang biasanya jangka menengah dan panjang. perlu dipahami bahwa investasi memiliki return dan risiko. secara teori dan praktek semakin tinggi return semakin tinggi pula tingkat risikonya.
 
3. Tabungan Menurut Undang-undang No 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan, Tabungan adalah simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik dengan cek, bilyet giro, dan /atau alat lainnya yang dipersamakan dengan itu. jadi tabungan memang selayaknya digunakan untuk dalam jangka waktu dekat dan dapat diambil kapanpun. Dalam perencanaan keuangan tabungan digunakan sebagai dana darurat.
 
Tabloid Kontan mingguan  No. 41-XV 2011 4 – 10 Juli 2011

Thursday, July 28, 2011

Tetap Bugar dan Segar di Kantor selama Puasa

Puasa bukan alasan untuk tampil kurang segar. Apalagi dijadikan alasan untuk mendiskon tugas di kantor. Biarpun menjalankan puasa , kita tidak boleh kehilangan daya untuk melakukan pekerjaan semaksimal mungkin seperti biasanya. Gimana caranya? Ya menjaga kebugaran kita!
 
Bugar itu suatu keadaan di mana seseorang tidak merasa kelelahan yang berarti. Itu kata pakar kebugaran Berty Tilarso. Untuk mencapai kebugaran, kita harus melakukan oleh raga yang bersifat aerobik (joging, jalan kaki, renang, mendayung, bersepeda, senam aerobik), seminggu 3-5 kali, selama 30 menit non stop. Latihan ini akan meningkatkan denyut nadi, sehingga terbentuk energi cadangan ke dalam tubuh. Makanya, kita jadi merasa bugar.
 
Lha, kalau dikantor, bagaimana bisa aerobik? Aerobik memang mungkin tidak bisa. Tapi Anda bisa melakukan senam pelenturan dalam jam istirahat atau sebelum pulang kantor, sekitar 10-15 kantor . Latihan ini melancarkan peredaran darah dan membuta otot tidak kaku, sehingga kebugaran terjaga . Lepas dari kantor, barulah aerobik (jogin, jalan cepat).
 
Berikut ini beberapa latihan kebugaran yang disesuaikan dengan kondisi puasa , yang bisa dilakukan di meja kerja . Selain bugar , otot-otot Anda juga masih bisa dijaga tetap kencang.
 
1. Peregangan Otot
 
a. Luruskan kedua tangan ke atas melalui sisi telinga. Tahan 10-20 detik.
b. Condongkan tubuh ke kiri. Tanah 10 - 20 detik. Ulangi ke kanan 10 - 20 detik.
 
Manfaat: Melenturkan otot-otot sisi tubuh, lengan dan pinggang.
 
2. Luruskan kedua tangan ke depan dada. Tahan 10-20 detik.
 
Manfaat: Melenturkan otot-otot lengan atas, punggung atas dan bahu.
 
3. Putarkan kedua siku dan bahu ke arah belakang dan depan masing-masing 10 kali.
 
Manfaat: Melenturkan punggung atas dan bahu.
 
4. Silangkan kaki kiri ke atas kaki kanan. Tubuh bagian atas serong kekiri. Tangan kanan menekan paha luar kiri. Tahan 10-20 detik. Ulangi dengan kaki kanan 10-20 detik.
 
Manfaat: Melenturkan otot-otot pinggang, pinggul, dan punggung bawah.
 
5. Peluk dan cium lutut dari kiri. Tahan 10-20 detik. Ulangi dengan kaki kanan 10-20 detik.
 
Manfaat: Melenturkan punggung bagian bawah dan paha bagian depan.
 
6. Bungkukkan tubuh bagian atas sampai dada menyentuh paha. Kedua tangan di belakang betis. Tahan 10-20 detik.
 
Manfaat: Melenturkan punggung bawah dan paha di bagian belakang.
 
7. Naik turunkan telapak kaki berganti ganti kanan dan kiri dengan posisi tumit tetap di lantai. Lakukan 20 kali.
 
Manfaat: Melenturkan otot-otot betis dan pergelangan kaki.
 
8. Tendangkan perlahan-lahan kaki kiri ke arah bokong dari bawah ke atas. Lakukan 10 kali masing-masing untuk kaki kanan dan kiri.
 
Manfaat: Mengencangkan otot paha belakang dan bokong.
 
9. Tendangkan pelan-pelan kaki kiri ke samping. Lakukan 10 kali masing-masing untuk kaki kiri dan kanan.
 
Manfaat: Mengencangkan otot pinggul dan paha samping.
 
10. Angkat lutut ke atas sampai paha sejajar pangkal paha, dan kembali lagi ke posisi awal. Lakukan 10 kali masing-masing untuk kaki kiri dan kanan.
 
Manfaat:  Mengencangkan paha bagian depan dan perut bagian bawah.
 
11. Melenturkan otot leher belakang
 
a. Tundukkan kepala dengan dorongan kedua telapak tangan di belakang kepala.
b. Jatuhkan kepala ke samping kiri dan kanan masing-masing 10 detik.
c. Tolehkan kepala ke kiri dan kanan masing-masing 10 detik.
 
12. Pernafasan dan Relaksasi
 
a. Ayunkan kedua lengan dari arah bawah ke atas kepala melalui sisi bahu. Buang napas dari mulut waktu yangan diayun keatas dan tarik napas dari hidung waktu diayun ke bawah.
b. Lakukan 10 kali.
 
Dikutip dari Bintang Milenia 16 Desember 1999
 

Thursday, July 21, 2011

Membentuk Dana Darurat, GAMPANG KOK!

Dalam film "The Company Men" dengan Ben Affleck dan Tommy Lee Jones yang menjadi pemainnya, dikisahkan seorang eksekutif yang sudah bekerja lebih dari 10 tahun di satu Perusahaan cukup besar, tiba-tiba harus kehilangan pekerjaannya karena unit kerjanya terkena penutupan dengan alasan rasionalisasi Perusahaan. Dengan gaya hidup yang berjalan, adanya hutang cicilan rumah, hutang cicilan 2 mobil sportnya, 2 anak yang masih sekolah, si eksekutif dibantu istrinya berusaha kembali mengatur keuangan keluarga mereka. Beruntung si eksekutif masih menerima pesangon akibat PHK itu
sehingga masih bisa bertahan hidup selama beberapa bulan.
 
Bagaimana dengan Anda apabila mengalami hal ini? Terkena PHK atau tiba-tiba Perusahaan tutup. Apakah Anda sudah siap menghadapinya? Mungkin Anda berpikir, ah nanti kan ada pesangon yang berkali lipat jumlahnya dari gaji saya, cukuplah untuk beberapa bulan. Loh, itu kalau ada. Bagaimana kalau tidak ada karena Perusahaan bangkrut? Di sinilah gunanya memiliki Dana Darurat.
 
Apakah dana darurat itu? Dana darurat adalah sejumlah dana yang khusus disisihkan untuk menghadapi kondisi yang darurat, misalnya terkena PHK atau tiba-tiba ada keluarga yang masuk Rumah Sakit dan butuh dana tunai, dan lain sebagainya yang bersifat darurat. Saya punya pengalaman mengalami PHK dari perusahaan tempat saya bekerja. Bersyukur karena saya sudah memiliki dana darurat ini, selama 2 bulan keluarga saya masih tetap dapat dibiayai tanpa perlu meminjam ke sana ke mari. Setelah saya mendapatkan pekerjaan kembali, dana darurat yang terpakai saya isi ulang (kaya pulsa saja). Saya sarankan, jangan gunakan kartu kredit untuk membiayai biaya hidup Anda selama menghadapi kondisi darurat ini karena Anda dapat terbelit dengan masalah lain yang lebih berat. Gunakan kartu kredit hanya sebagai pengganti uang tunai sementara, misalnya untuk pembayaran Rumah Sakit, tetapi dengan catatan Anda sudah punya sejumlah dana (yang digesek melalui kartu kredit
tersebut)pada rekening di Bank.
 
Mungkin ada yang berpikir dan beralasan, wah untuk makan saja sudah susah, apalagi ini untuk menabung suatu dana darurat. Menurut saya, golongan pekerja kantoran sekarang dapat dipastikan Anda masih bisa beli rokok, kalau Anda merokok, masih bisa jalan-jalan ke mall, dan pengeluaran lainnya yang sebenarnya bukan kebutuhan mendasar. Anda dapat mengurangi pengeluaran itu dan mulai menyisihkan untuk dana ini.
 
Ada juga yang berpikir: "Ah kondisi darurat juga jauh dari saya". Yang namanya darurat tidak dapat diprediksi kapan datangnya dan berapa lama akan terjadi, sehingga seperti pepatah berkata kita harus "Sedia payung sebelum hujan".  Jadi siapkan dana yang cukup untuk menghadapi kondisi yang tidak terduga ini. Yang penting adalah menyisihkan sebagian dari penghasilan Anda secara konsisten mulai sekarang dan menyimpannya untuk sesuatu kondisi sangat darurat.
 
Ok, kalau begitu, berapa dana yang cukup untuk dana darurat ini?
 
Umumnya sebesar 3 – 12 bulan dari biaya hidup Anda, termasuk premi asuransi dan cicilan hutang. Besarnya jumlah ini akan tergantung dari status Anda apakah lajang atau berkeluarga. Juga tergantung dari tetap atau tidak tetapnya jumlah penghasilan yang diterima Anda. Makin tidak tetap jumlah penghasilan yang Anda terima setiap bulannya, misalnya Anda seorang artis atau pengusaha, maka makin besar jumlah dana yang harus Anda persiapkan untuk kondisi darurat. 
 
Nah apabila Anda belum memiliki dana darurat, segera siapkan.
 
Bagaimana caranya?
 
Pertama, tentukan jumlah dana darurat yang harus disediakan. Dana darurat ini tidak harus harus tersedia dalam satu hari. Rencanakan target waktunya, biasanya dengan minimal menyisihkan 10% dari penghasilan Anda sampai mencapai target jumlah. Contoh, dengan biaya hidup per bulan Rp 5 juta, status kawin dengan 1 anak, dana darurat yang dibutuhkan sekitar 6  bulan, sehingga diperlukan dana Rp 30 juta. Dengan penghasilan yang diterima rata-rata per bulan Rp 10 juta maka sebesar Rp 1 juta minimal harus disisihkan untuk ditabung menjadi dana darurat yang akan berjalan selama 30 bulan. Apabila Anda menerima bonus dari perusahaan, sebagian dari bonus tersebut bisa ditambahkan sehingga dana lebih cepat terbentuk. Langsung bayar pada saat gaji diterima, jangan ditunda-tunda. Bisa Anda gunakan fasilitas auto debit pindah rekening. Sekali lagi yang penting disini adalah kedisiplinan Anda dalam melakukan hal ini.
 
Satu tips dari saya, perlakukan dan jadikan dana darurat ini seperti "Tagihan" yang harus Anda bayar, dimana kalau tidak dibayar akan terjadi masalah, sehingga Anda akan termotivasi melakukan "pembayaran tagihan" atas dana darurat ini.
 
Sekarang, dimana harus disimpan dana darurat ini?
 
Sebaiknya tabungan tersebut dimasukkan dalam yang tabungan yang terpisah dari rekening Bank (tabungan) untuk keperluan sehari-hari. Apabila sudah terkumpul kira-kira 3 bulan biaya hidup Anda, sejumlah 1 bulan biaya hidup tersebut dapat Anda pindahkan menjadi deposito berjangka. Atau kalau cukup, dibelikan logam mulia. Demikian seterusnya, sehingga komposisi ideal dari penyimpanan dana darurat ini 20% dana likuid tabungan, 30% dalam deposito dan 50% dalam logam mulia.
 
Pasti pertama-tama akan sulit untuk melakukan penyisihan penghasilan ini. Tapi dengan disiplin dan kemauan, pasti lama-lama akan mudah. Saya percaya Dana darurat sebagai hal penting dalam perjalanan hidup Anda dan keluarga, pasti dengan mudah tercapai.
 
Saat situasi kritis keuangan yang mungkin datang di masa depan, Anda akan dengan tenang menghadapinya karena sumber keuangannya sudah Anda miliki melalui pengorbanan yang sudah Anda buat sekarang.
 
Salam,
Johan Suhadi
Financial Planning
www.MONEYnLOVE.com
"Managing Money with Love"

Monday, July 18, 2011

Yang Harus Di Hindari Dalam Percakapan

By : Freddy Hypno
Source : Freddy Hypno 'Unconscious Motivator' Facebook
Jumat, 30 Oktober 2009 16:22 administrator
 
Pernahkah Anda berbicara dengan seseorang dan begitu tertarik dengan respon-respon yang disampaikannya, atau kebalikannya, Anda merasa jenuh dengan semua respon yang diucapkannya. . ??
 
Menurut Kevin Hogan dan Mary Lee Labay dalam bukunya yang berjudul Irresistible Attraction ada delapan hal yang harus dihindari dalam percakapan, jika kita ingin percakapan
kita menjadi menarik. Kedelapan hal itu adalah :
 
1. Penentang Argumentatif
 
Suatu hari dalam sebuah percakapan,
"Wah, kelihatannya hari ini cerah ya?".
Kemudian di respon oleh rekannya, "Ah tidak, menurut saya hari ini agak mendung".
"Oh agak mendung ya, mungkin sebentar lagi akan turun hujan".
Kemudian di respon lagi, "Menurut saya tidak akan hujan, hari ini saya membaca
prakiraan cuaca dari BMG".
"Oh, begitu ya, pasti Anda sering mencermati prakiraan cuaca dari BMG ya?".
Lalu di respon, "Ah tidak juga, sesekali saja saya mendengarnya".
 
Bagaimana dengan percakapan tersebut? Respon argumentatif memang baik, melatih kemampuan berpikir kita, namun jika respon argumentatif itu diberikan dalam bentuk penentangan yang bertubi-tubi seperti contoh diatas, akan membuat percakapan kita menjadi tidak menyenangkan.
 
2. Selalu Membuat Perbandingan
 
Dalam sebuah percakapan, seseorang berkata pada temannya, "Hari ini saya berhasil melewati ujian dengan baik". Kemudian dijawab oleh temannya, "Iya itu belum seberapa, saya pernah melewati ujian yang lebih berat dari yang kamu lewati sekarang, dulu saya benar-benar melewatinya dengan baik, walaupun saya merasakan penderitaan saat itu. Yang kamu rasakan saat ini belumlah sebanding dengan apa yang saya rasakan dulu, sangat sulit sekali".
 
Apa yang dirasakannya sekarang adalah rasa malas untuk melanjutkan percakapan berikutnya. Seseorang yang sedang ingin bercerita tidak ingin mendengarkan cerita orang lain, tapi ia ingin ceritanya didengarkan oleh orang lain. Akan lebih baik jika kita mengeksplorasi cerita orang itu daripada malah membuat sebuah cerita baru dan membanding-bandingkannya.
 
3. Merasa Superior
 
"Saya dengar di kota ini akan berdiri sebuah supermarket baru ya?". Kemudian temannya menjawab, "Ah, aku sudah mengetahuinya sejak setengah tahun yang lalu". "Oh begitu ya, saya pikir saya termasuk yang paling dahulu mengetahuinya". Lalu temannya menyahut, "Ah, kalau informasi seperti itu, aku tidak pernah melewatinya, bahkan pendirian rumah sakit baru di kota ini tahun depan aku juga sudah mengetahuinya kemarin".
 
Bagaimana jika, tadi temannya menyahut, "Wah, itu informasi yang menarik, bagaimana cerita selengkapnya?". Mungkin orang yang mendengar akan lebih merasa tertarik untuk melanjutkan percakapan dengannya.
 
4. Mengumbar Beban Masalah Pribadi
 
Saat kita membicarakan permasalahan pribadi kepada orang lain, secara tidak langsung akan mempengaruhi psikologis orang yang kita ajak bicara. Kecuali jika ia seorang terapis yang bermaksud menolong kita keluar dari masalah. Namun, jika ia bukan seorang terapis, apakah secara psikologis ia selalu siap dengan setumpuk beban masalah pribadi kita. Lebih parah lagi jika itu dilakukan secara berulang-ulang dalam pokok bahasan yang sama. Kebosanan dan rasa jenuh akan menghinggapinya saat mendengarkan beban masalah pribadi yang belum tentu ia saat itu siap untuk mendengarkannya.
 
5. Menilai Negatif
 
Suatu hari dalam suatu kantor, seorang karyawan berujar, "Kelihatannya John sedang dalam kondisi yang sulit saat ini". Kemudian karyawan lain yang diajak bicara menyahut, "Ia memang tidak mampu mengendalikan emosinya, hal ini membuat seluruh pekerjaannya jadi buruk, semua tugas-tugasnya tidak dijalankan dengan baik, saya lelah menghadapinya". Bagaimana jika Anda mendapat respon seperti ini dalam pembicaraan Anda ?
 
Coba kita bandingkan dengan respon berikut ini;
 
"Saya banyak belajar dari ia, dari permasalahan- permasalahan yang dihadapinya, kelihatannya saat ini ia memang sedang dalam kondisi sulit, mungkin juga ia membutuhkan bantuan kita saat ini". Bandingkan bedanya saat Anda mendengarkan kedua respon itu, dan pastikan mana yang terbaik menurut Anda. Opini-opini negatif yang berbentuk judgement tidak akan menarik untuk kita dengar dan opini negatif itu dapat menggambarkan seperti apa karakter orang yang menyampaikannya.
 
6. Suka Menginterupsi
 
Bagaimana perasaan Anda jika saat berbicara sering diinterupsi oleh orang lain ? Jika ada seseorang menginterupsi kita saat berbicara, kemungkinan yang muncul adalah kita merasa pembicaraan kita tidak dianggap penting, atau merasa diremehkan, atau merasa ia tidak tertarik dengan pembicaraan kita. Begitupun saat kita sering menginterupsi orang yang kita ajak bicara, secara signifikan kita akan menjadi komunikator yang tidak menarik. Ada baiknya jika kita mencoba cara ini, biarkanlah ia mengambil nafas sejenak setelah ia menyelesaikan pembicaraannya sebelum kita mengutarakan kalimat untuk menanggapinya.
 
7. Penuh Keluhan
 
Keluhan biasanya merupakan kumpulan kalimat negatif yang sangat mungkin akan mempengaruhi perasaan orang-orang yang mendengarnya. Mendengarkan keluhan membuat orang menjadi terbebani, terlebih lagi jika keluhan yang sama terus diulang dan dibicarakan. Selain itu membicarakan keluhan juga akan menggambarkan betapa lemahnya seseorang dalam menghadapi permasalahannya, sehingga alangkah lebih baik jika yang kita sampaikan dalam pembicaraan kita adalah kalimat-kalimat yang baik dan membuat diri kita termotivasi dan lebih bagus lagi dapat membuat orang lain yang berbicara dengan kita juga ikut termotivasi.
 
8. Penyebar Gosip
 
Mungkin Anda pernah mendengar rekan Anda yang membicarakan keburukan orang lain pada Anda. Apa yang ada didalam pikiran Anda saat itu ? Kebanyakan dari kita akan berpikir, apakah ia akan berbicara seperti ini pada orang lain juga, atau jangan-jangan keburukan yang dibicarakannya dengan orang lain itu adalah tentang kita. Kebanyakan dari kita akan memandang buruk terhadap orang ini. Penilaian yang mungkin muncul terhadap orang-orang yang senang membicarakan keburukan orang lain adalah orang itu tidak percaya diri, culas, dan berpikiran sempit. Jadi mungkin adalah hal yang baik jika Anda mempertimbangkam kembali jika ingin mengambil tema-tema gosip dalam pembicaraan Anda.