1. Those who make things happen,
2. Those who watch things happen,
3. Those who wonder what happened.
Which type are you ?
Dear Friends,
Pada saat baru menikah, dimana tanggung jawab keluarga masih tidak terlalu besar karena belum ada anak. Saat itu, pengeluaran sebagai pasangan yang baru menikah pasti masih lebih leluasa, walaupun sudah ada hutang-hutang misalnya KPR, KPM dan lainnya. Tetapi saat si kecil dan lucu lahir ke dunia, mulailah timbullah permasalahan keuangan keluarga yang baru. Urusan sekolah, kursus-kursus, dan lain sebagainya, yang bisa membuat orangtua pusing kepala. Apalagi antara suami istri kurang ada komunikasi yang saling terbuka mengenai keuangan, bisa dipastikan bisa timbul pertengkaran.
Karena itu ada beberapa kesalahan yang bisa dihindari oleh pasangan yang baru menikah dalam urusan keuangan:
1. Menambah hutang-hutang. Seringkali, pasangan yang baru menikah adanya tambahan hutang-hutang baik misalnya menambah kendaraan baru, penggunaan kartu kredit yang makin meningkat.
Standard yang baik untuk hutang adalah jumlah pembayaran hutang tiap bulannya sebesar 30% dari pendapatan bulanan keluarga, termasuk pembayaran hutang kartu kredit. Satu tips yang bisa jadi pertimbangan, 30% diambil dari pendapatan suami, sehingga pendapatan istri bisa sebagai pelapis kalau terjadi apa-apa.
2. Yang juga sering saya temui pada teman-teman saya, pasangan baru menikah tidak buka-bukaan soal keuangan, sehingga tidak membuat budget keuangan keluarga. Ikut arus saja, toh masih bisa hidup dan makan. Ini adalah suatu kondisi bahaya, dimana artinya pasangan suami istri dalam hal keuangan, berjalan dalam gelap tanpa tujuan yang jelas. Uang yang diperoleh habis begitu saja.
"Buka Hati, lalu Buka Dompet, baru Buka Celana". Urutan ini tidak boleh terbaik. Mulailah berbicara buka-bukaan tentang uang dengan pasangan.
3. Tidak menyiapkan Dana Pensiun dan Dana Pendidikan karena dianggap masih lama. Hati-hati, tanpa kita sadar, waktu terus berlalu dan tidak bisa kembali. Padahal waktu adalah faktor penting dalam persiapan tujuan-tujuan keuangan keluarga kita. Semakin panjang waktu persiapan, maka semakin sedikit dana yang perlu disiapkan untuk mencapai tujuan itu.
4. Tidak punya dana darurat. Mungkin sering kita dengar tentang penyiapan dana darurat untuk kondisi darurat, 3 -12 bulan tergantung kondisi keluarga. Tapi banyak yang tidak punya. dengan berbagai alasan, masih ada hutang KPR, hutang mobil, biaya sekolah anak, dan lainnya sehingga tidak menyiapkan dana darurat. Kembali, di kondisi ekonomi yang kurang baik ini, ada baiknya dipersiapkan dana darurat ini kalau tiba-tiba terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Yuk mari, jangan sampai kesalahan-kesalahan diatas kita buat dan apabila sudah terjadi, mari kita perbaiki, supaya keluarga kita menjadi keluarga Indonesia yang sejahtera.
Managing Family;s Money with Love
Best Regards
Johan Suhadi, CFP®
MoneynLove Financial Consulting
Email: johan.suhadi@moneynlove.com
www.MoneynLove.com
Investasi apakah perlu...??
Bisa saja perlu, bisa saja tidak.. itu tergantung tujuan keuangan yang ingin Anda capai.
Seperti diketahui bersama bahwa inflasi itu pasti dan tidak bohong.
Tiap tahun harga kebutuhan meningkat, bisa di atas 10% bahkan bisa diatas 15% pertahun.
Berikut yang menurut pengamatan saya kebutuhan yang naiknya bisa lebih dari 10% per tahun :
1. Kebutuhan tempat tinggal (properti)
2. Kebutuhan pendidikan
3. Kebutuhan kesehatan
Jika Anda masih menggunakan tabungan sebagai instrumen untuk menyimpan asset Anda, maka hasil itu akan kurang maksimal. Karena nilai uang anda akan selalu turun tiap tahun-nya, karena bunga deposito atau tabungan saat ini (Nopember 2011) adalah sebesar 6%. Bunga tersebut setelah dipotong pajak 20% akan mendapatkan nett 4,8%. Naiknya kebutuhan tersebut atau yang disebut inflasi ternyata lebih dari bunga tabungan.
Salah satu cara yang paling baik untuk meningkatan asset Anda adalah dengan investasi. Apakah perlu untuk melakukan investasi sedari dini atau ditunda untuk 3 tahun atau 5 tahun lagi. Perlu diingat bahwa sebelum Anda melakukan investasi pastikan keuangan Anda sudah sehat, jangan Anda masih punya rasio hutang terhadap penghasilan diatas 65% tapi Anda memaksakan untuk berinvestasi.
Berikut akan sedikit saya jelaskan tentang keajaiban investasi, tidak perlu besar tapi mulailah sedini mungkin.
Menghitung Future Value Anuitas (Mengoptimalkan return dengan Dollar Cost Averaging)
Posted: Juni 19, 2011 by Pandji Harsanto in PERENCANAAN KEUANGAN, reksadana
Tag:dollar cost averaging, future value, menghitung future value, perencanaan keuangan
Berapakah nilai masa depan anuitas apabila Anda berinvestasi uang sebesar Rp. 100.000,- per bulan atau Rp.1.200.000,- per tahun dengan return 25% per tahun selama 20 tahun ? dan bandingkan jika Anda berinvestasi selama 25 tahun?
Jawab :
Selama 20 tahun
FVanuitas = nilai investasi x Faktor FVanuitas x (1+r)
= 1.200.000,00 x 342,945 x 1,25
= 514.417.042,793
Faktor FVanuitas = (Faktor FV -1)
r
= (1+r)n - 1
r
= (1+0,25)20 -1
0,25
= 342,945
Jika selama 25 tahun
FVanuitas = nilai investasi x Faktor FVanuitas x (1+r)
= 1.200.000,- x 1054,791 x 1,25
= 1.582.186.776,100
Faktor FVanuitas = (Faktor FV -1)
r
= (1+r)n - 1
r
= (1+0,25)25 -1
0,25
= 1054,791
Jadi jika anda berinvestasi rutin pada reksadana sebesar 100.000 per bulan atau 1,2 juta pertahun dengan return 25% selama 25 tahun, maka di akhir tahun ke 25 hasilnya akan menjadi Rp.1.582.186.776,10 sedangkan jika hanya berinvestasi 20 tahun Rp.514.417.042,79
Penundaan yang dilakukan selama 5 tahun cukup memberikan hasil yang signifikan yaitu Rp.1.067.769.733,31.
Perbedaan yang cukup signifikan bisa tiga kali lipat dengan perbedaan waktu 5 tahun.
Dengan rumus ini Anda dapat menghitung sendiri kebutuhan yang Anda inginkan untuk di masa yang akan datang, misalnya untuk merencanakan biaya pendidikan atau kuliah anak Anda, Kebutuhan membeli kendaraan, ataupun kebutuhan pensiun.
Jadi selama kita masih diberikan waktu untuk memulai dari sekarang, untuk apa ditunda lagi.Karena waktu akan terus berjalan tanpa pernah kembali lagi.. (demi masa)
Selamat merencanakan kebutuhan jangka panjang anda, demi kehidupan yang lebih baik dan terencana. Selamat berinvestasi.
Perhitungan investasi reksa dana
mengoptimalkan return lewat dollar cost averaging – investor
1. Kebiasaan mengucap syukur
Ini adalah kebiasaan istimewa yang bisa mengubah hidup selalu menjadi lebih baik.
Bahkan agama mendorong kita bersyukur tidak saja untuk hal-hal yang baik,
tapi juga dalam kesusahan dan hari-hari yang buruk.
Ada rahasia besar di balik ucapan syukur yang sudah terbukti sepanjang sejarah.
Hellen Keller yang buta dan tuli sejak usia duatahun, telah menjadi orang yang terkenal dan dikagumi di seluruh dunia.
Salah satu ucapannya yang banyak memotivasi orang adalah,
"Aku bersyukur atas cacat-cacat ini, aku menemukan diriku, pekerjaanku dan Tuhanku".
Memang sulit untuk bersyukur, namun kita bisa belajar secara bertahap.
Mulailah mensyukuri kehidupan, mensyukuri berkat, kesehatan, keluarga, sahabat, dan sebagainya.
Lama kelamaan Anda bahkan bisa bersyukur atas kesusahan dan situasi yang buruk.
2. Kebiasaan berpikir positif
Hidup kita dibentuk oleh apa yang paling sering kita pikirkan.
Kalau selalu berpikiran positif, kita cenderung menjadi pribadi yang yang positif.
Ciri-ciri dari pikiran yang positif selalu mengarah kepada kebenaran, kebaikan, kasih sayang, harapan dan suka cita.
Sering-seringlah memantau apa yang sedang Anda pikirkan.
Kalau Anda terbenam dalam pikiran negatif, kendalikanlah segera ke arah yang positif.
Jadikanlah berpikir positif sebagai kebiasaan dan lihatlah betapa banyak hal-hal positif sebagai kebiasaan
dan lihatlah betapa banyak hal-hal positif yang akan Anda alami.
3. Kebiasaan berempati
Kemampuan berhubungan dengan orang lain merupakan kelebihan yang dimiliki oleh banyak orang sukses.
Dan salah satu unsur penting dalam berhubungan dengan orang lain adalah empati,
kemampuan atau kepekaan untuk memandang dari sudut pandang orang lain.
Orang yang empati bahkan bisa merasakan perasaan orang lain,
mengerti keinginannya dan menangkap motif di balik sikap orang lain.
Ini berlawanan sekali dengan sikap egois, yang justru menuntut diperhatikan dan dimengerti orang lain.
Meskipun tidak semua orang mudah berempati,
namun kita bisa belajar dengan membiasakan diri melakukan tindakan-tindakan yang empatik.
Misalnya, jadilah pendengar yang baik, belajarlah menempatkan diri pada posisi orang lain,
belajarlah melakukan apa yang Anda ingin orang lain lakukan kepada Anda, dan sebagainya.
4. Kebiasaan mendahulukan yang penting
Pikirkanlah apa saja yang paling penting, dan dahulukanlah.
Jangan biarkan hidup Anda terjebak dalam hal-hal yang tidak penting sementara hal-hal yang penting terabaikan.
Mulailah memilah-milah mana yang penting dan mana yg tidak,
kebiasaan mendahulukan yang penting akan membuat hidup Anda efektif dan produktif
dan meningkatkan citra diri Anda secara signifikan.
5. Kebiasaan bertindak
Bila Anda sudah mempunyai pengetahuan, sudah mempunyai tujuan yang hendak dicapai
dan sudah mempunyai kesadaran mengenai apa yang harus dilakukan, maka langkah selanjutnya adalah bertindak.
Biasakan untuk mengahargai waktu, lawanlah rasa malas dengan bersikap aktif.
Banyak orang yang gagal dalam hidup karena hanya mempunyai impian dan hanya mempunyai tujuan tapi tak mau melangkah.
6. Kebiasaan menabur benih
Prinsip tabur benih ini berlaku dalam kehidupan.
Pada waktunya Anda akan menuai yang Anda tabur.
Bayangkanlah, betapa kayanya hidup Anda bila Anda selalu menebar benih 'kebaikan'.
Tapi sebaliknya, betapa miskinnya Anda bila rajin menabur keburukan.
7. Kebiasaan hidup jujur
Tanpa kejujuran, kita tidak bisa menjadi pribadi yang utuh, bahkan bisa merusak harga diri dan masa depan Anda sendiri.
Mulailah membiasakan diri bersikap jujur, tidak saja kepada diri sendiri tapi juga terhadap orang lain.
Mulailah mengatakan kebenaran, meskipun mengandung resiko.
Bila Anda berbohong, kendalikanlah kebohongan Anda sedikit demi sedikit.
From mix sources.